Di tengah sunyinya malam hari, aku tengah asik membuat surat
dikamarku, bisa dibilang surat cinta sih. tapi entah kenapa aku selalu
gagal,mungkin karena di dalam pikiranku terlintas terus wajah seorang
gadis yg telah mengalihkan duniaku.bagaimana tidak, mulai dari senyumnya
yg manis, lalu sorotan matanya yg indah, pokoknya semua yg ada pada
gadis itu sungguh menawan. hingga ke 4 kalinya aku gagal lagi dalam
membuat surat, aku pun muak dan merobek kertas itu. apakah dia akan
membalas cintaku? Atau dia akan menolak mentah2 pernyataan cintaku?. "
ah tidak, pasti dia akan membalas cintaku dan menerima pernyaataan
cintaku" hiburku dalam hati. Lalu aku menelepon sahabatku jefry utk
meminta bantuannya agar dapat memecahkan masalahku. "jef, gue boleh
minta tolong gak sama lo?" tanyaku. "tolong apa?" jawabnya. "hmmm..
Susah jelasin lewat telepon. Mending gue kerumah lo aja. Ntar dirumah lo
gue ceritain semuanya" pintaku ke dia. "okelah, gue tunggu ya" "ok"
jwabku sambil mengakhiri percakapan kami di telepon. Akupun segera
mengambil kunci motor dan menyalakan mesin motor ku. Lalu kutancapkan
gas ku menuju rumah jefry.
Setibanya dirumah jefry aku di ajak masuk olehnya, dan kamipun duduk
di halaman belakang rumahnya. "jef, tolongin gue dong?" pintaku dengan
nada memelas. "iya, tolong apa?" jawab jefry. "gue jatuh cinta jef"
"hah? Sama orang?" ejek jefry. "yaiyalah gue kan masih normal." jawabku
kesal. "hahaha... Kirain sama ayam tetengga gue." ejek jefry lagi. "lo
mah sama sahabat sendri kyk gtu. Bukannya bantuin, malah diledekin."
kesal ku. "hehehe... Becanda sob. Emang lo jatuh cinta ama siapa?" tanya
jefry. "hmmm.. Sama NABILAH" jawabku sedikit malu. "what?" jefry
terkejut. "kenapa jef? Kok lo kaget gitu pas gue sebut nama nabilah?"
tanyaku menyelidik. "ah, gak ada apa2 kok. Ciuuus deh" jawab dia dengan
nada alay. "miapah?" kataku. "miyabiii"jawabnya. Kamipun tertawa bersama
melihat kekonyolan kami berdua, walau aku ragu dengan jawaban jefry
tadi, tapi yasudahlah, gak ush dipikirin." Mending pikirin nabilah"
pikirku dalam hati. "sekarang intinya lo mau kagak bantuin gue buat
deketin nabilah?" tanyaku dengan wajah serius. "hmmm.. Oke gue mau kok
bantuin lo. Buat sahabat gue apasih yg nggak.. Gini aja, besok biar gue
datengin dia dan gue akan bicara sama dia. Gmna?" "up to you aja deh,
gue ikut aturan main lo aja". "oke, besok lo tinggal tunggu kabar dari
gue aja ya.." "oke" jawabku singkat. Lalu akupun pulang kerumah setelah
berpamitan dengan dia dan juga keluarganya. sekarang tinggalah jefry
sendirian. Pikirannya kacau. Entah apa yg dipikirkannya. dia menjadi
sangat gelisah.
Besoknya aku kerumah jefry lagi. aku dapat kabar dari jefry, bahwa
nabilah mau ketemuan sama aku di taman kota. Aku seneng bgt. "makasih ya
jef, lo emang sobat gue yg paling top" pujiku. "ah lo nih, biasa aja.
Kan gue udh bilang, buat sahabat aku satu ini apa sih yg nggak.
Hehehe..." kata jefry. Lalu aku pamit pulang kerumah dengan semangat yg
membara. Sesampai dirumah aku berhias sekeren mungkin, agar nabilah
kagum saat melihat aku sbg pangeran tampannya. Waktu yg dijanjikan pun
tiba. Aku sangat deg2an, sampai2 suara jantungku seperti seorang drumer
yg sedang memainkan drumnya. Dug dug tak, dug dug tak..
Aku melihat nabilah dari kejauhan yg sedang duduk di kursi taman,
perasaanku menjadi gak karuan. "Dari jauh aja keliatan kawaii, apalagi
dari dekat? Bidadaripun akan iri dengan kecantikan nabilah." pikirku
dalam hati. Lalu aku samperin dia. "haaiii" sapaku. "hai juga" balas
nabilah. "udah lama nunggu ya?" tanyaku. "nggak, baru aja nyampe"
jawabnya. Aku pun duduk di sebelah nabilah. "nab, sebenarnya
a..a..akuuu..........-" kataku dengan terbata2. Belum siap ngomong tiba2
nabilah memotong omonganku. "iya, nabilah udah tau kok apa yg mau kamu
omongin." potong nabilah. "hah? Tau dari jefry ya?" tanyaku. Nabilah pun
menganggukan kepalanya. "hmmm... Lalu perasaan kamu ke akunya gmna bil?
Tanyaku. Nabilah pun terdiam. Sepertinya ada rasa bersalah dalam
dirinya terhadap aku. "heri... Sebenarnya akuu....." belum siap dia
berbicara, air mata telah mengalir membasahi pipinya yg chubby itu.
"kamu kenapa nab?" tanyaku. "sebenarnya jefry itu adalah pacarku" dia
menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, tangisnya pun semakin
menjadi. "apa!!" akupun terkejut mendengar pernyataanya. Jantung ku
terasa berhenti berdetak pada saat itu. "jadi jefry itu pacar kamu?"
tanyaku lemas. Nabilah pun mengagguk pelan. Lalu kupandang dia. Dia
masih menangis, badannya pun bergetar hebat. Ia sembunyikan wajahnya
dibalik kedua telapak tangannya. Lalu aku pegang tangannya sehingga
terlihat wajahnya yg telah dibanjiri oleh air mata. Aku mengelus
tangannya yang sangat lembut. "lalu, kenapa kamu mau menemuiku?" tanyaku
dengan nada pelan. "jefry menyuruh ku, dia gak mau ngecewain kamu,
walau berat bagiku...." nabilah menghentikan omongannya. Ku lap air yg
meleleh membasahi pipinya dengan jariku. ".....untuk meninggalkan jefry"
lanjut nabilah melihat ke arahku sambil tersedu2. Hatiku semakin hancur
ketika mendengranya. Ingin rasanya ku menagis, tapi aku ingin terlihat
tegar dimata nabilah. "nab" panggilku. "iya?" dia menatapku dengan
serius. " kalau kamu benar2 sayang sama jefry, kembalilah ke dia. Aku
bahagia melihat kamu bahagia" kataku dengan nada sok cool, padahal......
"her, aku harap kamu bisa mendapatkan gadis yg lebih baik dariku, yang
bisa menyayangimu apa adanya." kata nabilah menghiburku sambil
memelukku. Pelukannya yg hangat langsung mencairkan hatiku yg beku.
Pelukan yg selama ini kuharapkan dari nabilah sbg seorang kekasih.
Akupun membalas pelukannya. Aku merasa nyaman berada dalam pelukannya.
Aku tak ingin melepaskannya. Tapi apa daya, dia adalah pacar sahabtku,
apa boleh buat. Kulepaskan pelukannya, lalu aku berkata "makasih ya nab.
Aku harap hubungan kamu dengan jefry makin langgeng" kataku dengan
berat hati. Lalu ia tersenyum kepadaku. Lalu ia pergi meninggalkan ku
seorang diri di bangku taman. Di satu sisi aku sangat kecewa dengan
kejadian yg barusan menimpaku. Tapi disisi lain aku sangat senang karena
aku punya sahabat yg baik yg mau mengorbankan apapun demi sahabatnya,
bahkan mengorbankan pacarnya sendiri. Dan juga aku sangat senang
mendapat pelukan dari org yg kusayang. "nab, mencintaimu adalah HAL
TERINDAH yg pernah kudapatkan..." kataku dalam hati.
0 comments:
Posting Komentar