Nabilah sampai di sekolah, dia disambut 2sahabat baiknya (Gaby dan Ayana *sekedar mengingatkan*)
"pagi Bil.." sapa Ayana diikuti Gaby "pagi ini beda ya? Wajah kamu gak kayak kemarin-kemarin! rada cerah gimana... gitu! hehe" kata Gaby
"ia, lumayanlah! Nyoba sensasi baru hari ini!!"
jawab Nabilah sambil melihat Ve yang ada di belakang Ayana dan Gaby. Nabilah duduk~
"eh, Bil... aku denger dari murid-murid yang berseliweran disini" Nabilah memperhatikan Ayana yang entah akan bercerita apa "katanya, kondisinya kak Ve memburuk!" mendengar kata kak Ve, Nabilah celingukan mencari dimana arwah itu berada "dan... Sepertinya murid-murid di SMA banyak yang senang dengan kabar itu!! Terus ya, mereka bilang kalau kak Ve itu emang lebih baik kalau me,---" Nabilah segera membekap mulut Ayana agar berhenti bicara soal Ve. Karena Nabilah bisa melihat lagi Ve (dia kembali entah dari mana setelah mendengar Ayana mengucapkan namanya) Gaby yang melihat tingkah Nabilah hanya bisa bengong. Tangan Ayana mencoba menyingkirkan tangan kanan Nabilah yang membekapnya
"Nabilah~ kamu kenapa sih? *pyuhh~pyuhh~* pake ngebekap mulut aku segala!?" protes Ayana, Gaby lalu tertawa melihat ekspresi Ayana
"euhhh!! Achan.. Kan aku udah pernah bilang! Jangan bicarain yang enggak-enggak soal kak Ve!! Kalo ada yang denger bisa berabe!!!" ucap Nabilah mengemukakan alasan pembekapannya "terus, kamu gak mikir apa? Gimana kalo arwahnya kak Ve denger ucapan kamu? Hah?!"
"ya gak mungkinlah, Nabilah! Kak Ve kan lagi Koma, lagian.. yang ngucapin itu kan kakak-kakak kelas kita! Aku kan cuma menyampaikan apa yang aku dengar!!" kata Ayana sambil mengusap tengkuknya yang terasa merinding
"kenapa Chan? Kok ngusap-ngusap tengkut kayak gitu?"
tanya Gaby melihat Ayana
"em~ tau nih, kok aku tiba-tiba merinding ya?"
Ayana melihat-lihat sekelilingnya seolah mencari sesuatu
(Ve berdiri di dekat Ayana, wajahnya terlihat sedikit sedih saat mendengar cerita Ayana. Meskipun terpotong)
"merinding? Aku gak kok! Kamu ngerasain gak Bil?" Gaby beralih pada Nabilah (Nabilah masih melihat Ve) "Bil! Nabilah!!" panggil Gaby
"hah? Ia.. kenapa?"
"kamu kenapa? Kamu gak bakal teriak-teriak lagi kan? Atau jangan-jangan kamu mau nutupin lagi wajah kamu pake tangan?! Kayak dulu-dulu!! (beberapa hari lalu)" ujar Gaby
"eh? Ia gak lah, Gab! Aku udah bosan kayak gitu, mana memalukan lagi!!" jawab Nabilah sambil menerawang "eh Chan, mending mulai sekarang kamu gak usah deh dengerin apa kata senior-senior itu tentang kak Ve!" Ayana dan Gaby mengangkat kedua matanya "apalagi, kalo mereka udah... doain yang enggak-enggak soal kak Ve! Kan kasian kak Ve nya!!" Ayana dan Gaby semakin heran dengan Nabilah "nih ya aku kasih tau, seseorang ngelakuin sesuatu itu pasti ada sebabnya! Gak akan ada asap kalo gak ada api, gak akan ada akibat kalo gak ada sebab!! Mungkin~ kak Ve ngejahatin atau ngelakuin hal gak baik apapun seperti yang kita denger karena dia punya alasannya atau.. penyebab, jadi menyebalkannya kak Ve!" Nabilah mencoba menganalisa (sebenarnya dia merasa kasihan sama arwah Ve yang terlihat sedih)
"hmm, ia juga ya! Tapi kenapa senior-senior itu seneng banget kalo udah dapat berita gak baik tentang kak Ve! Kok mereka gak bisa mikir sejauh kamu berpikir ya Bil?!" Gaby yang pertama kali menanggapi Nabilah, Ayana masih diam tapi tetap menyimak.
"batas kesabaran nya udah tergeser sama kebenciannya kali?!" jawab Ayana kemudian dengan entengnya.
"maksud kamu, Chan? Mereka udah sangat benci sama ka Ve gitu?" Ayana mengangguk
"hmm, ya udalah! Ngapain juga ngebahas itu! Itu kan urusan mereka mau gak suka sama ka Ve, yang penting kita gak ikut-ikutan tingkah para senior itu! Apalagi ikut mendoakan yang enggak-enggak!!" Ayana dan Gaby mengangguk.
Ve melihat Nabilah, terlihat dari wajahnya dia bisa sedikit mengulaskan senyum saat mendengar Nabilah bicara seolah Nabilah tahu bagaimana ada di posisinya.
bell masuk berbunyi, semua murid terlihat tenang mengikuti setiap pelajaran yang diberikan setiap guru yang masuk dalam kelas mereka. Satu pelajaran~ dua pelajaran~ dua setengah pelajaran dan...... Terdengarlah bell istirahat.
Nabilah, Ayana dan Gaby mengeluarkan makanannya. Mereka bertiga mulai menyantapnya dengan di temani obrolan kecil
"eh, pulang sekolah nanti main yuk ke rumah aku?" ajak Ayana, Gaby mengangguk "wah, boleh tuh.. sekalian ngerjain essai yang tadi di kasih pak Ginting!"
"Nabilah, nanti setelah makan aku mau ngasih kamu nama-nama murid yang pernah aku sakitin! Kalo makanan kamu udah abis, kita ke taman ya?" kata Ve yang duduk di dekat Nabilah
"Gak, aku gak mau" jawab Nabilah (maksudnya pada Ve)
"yah~ kok kamu gak mau ikut sih Bil!" Ayana melihat Nabilah
"eh? Bukan-- bukan ke kamu Chan! Tapi,-" Nabilah terhenti sejenak lalu melirik Ve "maksud aku gak mau itu... gak mau bentar di rumah kamu nya! Ia~ itu maksud aku! Hehehe"
Ayana mengatakan Oh menyambut alasan Nabilah.
"jangan bilang gak mau dong Bil, kan kamu mau semuanya cepat selesai?!" Ve membujuk
"ya udah, nanti aja pulangnya!" jawab Nabilah (Kembali maksudnya pada Ve)
"ia, kita kan emang mau ke rumahnya Achan pulang sekolah Bil!" kata Gaby (Nabilah kembali bingung) 'aduh, ni hantu satu ribet amat sih!' bisik Nabilah dalam hati dengan tampang tak karuannya menyambut pernyataan Gaby.
-Setelah selesai makan, Nabilah beralasan pada Ayana dan Gaby untuk ke toilet (padahal Nabilah mau ke taman). Sesampainya di taman, Nabilah celingukan melihat kanan, kiri, depan, belakang, memastikan tidak ada seorang pun di taman itu. Biar dia bisa leluasa menanggapi keinginan Ve.
"Ok, cepetan~ mana nama-nama nya?" kata Nabilah dengan menyodoran tangan kanannya pada Ve
"aku sebutin nama-nama nya, kamu tulisin!" jawab Ve
"tadi katanya mau ngasih!" (Nabilah berpikir kalau Ve sudah membuat list nya)
"ia, maksud aku ngasih itu! Aku nyebutin nama-nama nya kamu tulisin buat aku!! Kan aku arwah, gak bisa pegang pegang ballpoint atau nulis di kertas!" Ve tertunduk
"hemmph (Nabilah menghela nafas) kenapa gak bilang saat di kelas! Aku kan gak bawa pulpen sama kertas!!"
"ya, abisnya.. kamu tadi nanggepin nya gitu sih.. jadinya kan aku,-" ~ "ah udah lupain, kelamanaa introducing entar keburu bell masuk bunyi!! Aku tulis di... (Nabilah berpikir) ah, di handphone aku aja!" Nabilah mengeluarkan HP nya, Ve tersenyum mendengar usulan Nabilah. Ve mulai menyebutkan nama korbannya satu-persatu, Nabilah sibuk menuliskannya dengan dari mulutnya terdengar ulangan nama si korban. 1nama,2nama,3nama,4nama.......
"bentar-bentar kak!" Nabilah mengintrupsi, dia menghitung ulang namanya.. "ini udah 8 nama kak? Gak kebanyakan nih?" lalu Nabilah bertanya, Ve menggeleng "itu belum ada setengah nya Nabilah!" ~ "Hah!? Belum ada setengahnya?!" Nabilah setengah berteriak, Ve mengangguk "aku udah mengingat-ingat dari kemarin, dan... jumlahnya itu~ 48 nama Bil!"
Nabilah kembali kaget mendengar si arwah yang punya wajah kalem itu bicara
"apa? 4...8 nama?" Nabilah meneguk ludahnya, Ve lagi-lagi mengangguk dengan ekspresi biasanya yang innocent. "itu semua... pernah kakak kerjain?" tanya Nabilah penasaran, Ve kembali lagi cuma mengangguk "sugoii, 48 nama! Itu orang semua yang kakak kerjain?!" kembali Nabilah bertanya
"ya~ ia lah itu orang, aku kan ngerjain mereka waktu masih jadi orang!" jawab Ve
"berarti sekarang kakak ngakuin dong, kalo kakak itu udah bukan orang! Hahahaa" Ve menekuk bibirnya melihat Nabilah menertawakan dirinya "maaf-maaf! canda kali... (Nabilah berhenti tertawa) Nabilah cuma gak habis pikir aja, Kak ve itu kan cantik, terus dari wajah terlihat kalem, kok bisa ngerjain orang sebanyak itu? Aku aja nih ya kak, yang suka ng troll temen-temen di kelas paling juga cuman 4 sampai 5 orang yang kena! Nah ini--" Nabilah berhenti dan melihat-lihat wajah Ve "cantik + kalem tapi korban troll nya~ 48!! Wihhh, wajah ama kelakuan gak sinkron (seimbang) kak! Hahahaa" kembali Nabilah menertawakan Ve.
Ve hanya bisa menghela nafas mendengar ocehan Nabilah (inginnya Ve menceritakan semuanya tapi, waktu yang terbatas membuat dia akhirnya memutuskan untuk tidak bicara apapun, kecuali menghentikan tawa Nabilah dan melanjutkan lagi menyebutkan nama-nama korban troll nya.
** Pulang sekolah. Nabilah, Gaby dan Ayana meluncur pulang ke rumahnya Ayana seperti yang sudah di rencanakan. Mereka bertiga naik mobil Ayana, sesampainya di rumah yang bernuansa modern dengan sentuhan jepang itu mereka bertiga langsung masuk ke kamar nya si empunya rumah.
"bentar ya, aku ambilin dulu minum!" Ayana bersiap pergi
"makanannya juga Achan, biar sekalian! Hehe.." kata Gaby dengan mengusap-usap perutnya,
"pokok nya yang bisa dimakan dengan baik plus diminum dengan baik juga! Kamu bawa aja, Ok sleppy ;) " Nabilah menyeringai, Ayana menggerak-gerakan bola matanya lalu menjawab dengan enteng "Ok lah! Aku bawa semua, karena kalian udah mau main ke rumah aku! Hahaha"
Orang tua dan kakaknya Ayana sedang tidak di rumah, itu kenapa Ayana begitu senang mereka bisa menemani dirinya. Melihat cuaca di luar cukup mendung membuat Ayana merasa lega karena ada Nabilah dan Gaby (Ayana, Gaby dan Nabilah. Sama-sama penakut! Tapi sepertinya untuk Nabilah sudah tidak bisa lagi menjadi penakut karena dia dikasih gift).
Sementara Ayana mengambilkan suguhan untuk ke2 sahabatnya itu, Gaby asik dengan laptopnya Ayana. Dia tengkurep sambil memainkan laptop, mencari-cari tentang Oshi nya di Idol Group AKB48 (Mayuyu). Dari Artikel, Photo sampai Video, Gaby asik sendiri dengan earphone yang menutupi daun telinganya. Dan Nabilah, dia kembali membuka memo di handphone nya membaca lagi nama-nama yang di berikan Ve
"Kenapa, Nabilah?" tanya Ve yang duduk di sebelahnya (Nabilah duduk di bawah menyandarkan tubuhnya di tepi ranjang)
"hmm, bagaimana Nabilah memulai ini kak?" Nabilah balik bertanya dengan matanya masih menscroll pad HP nya.
"um~ ia... kamu mulai dari yang mudah dulu lah, Bil!" Nabilah mendelik pada Ve 'gak ada jawaban lain apa ya? Ni arwah gimana sih, ini kan masalahnya!' pikir Nabilah.
"eh, kak.. Kalo cuma mau bilang 'mulai dari yang mudah dulu lah, Bil!' (menggunakan dialek Ve) itu mah anak PAUD juga tahu KAK!" Ve melihat Nabilah sambil mengedip-ngedipkan matanya (sepertinya sedang berpikir) "Nabilah juga tahu kak, kalo itu mah (mulai dari yang mudah) maksud Nabilah gimana cara mulai itu... Nabilah kan gak kenal sama mereka" Ve menyimak, Gaby yang sedang memakai earphone merasa seperti mendengar suara orang ngobrol "nah kalo tiba-tiba Nabilah datang ke mereka terus Nabilah bilang ada permintaan maaf dari kakak, apa kata mereka tentang aku kak? Hemm!"
"ia juga ya, hemmp" sambut Ve
"elah si kakak, cuma gitu doang jawabannya! Hisss!!" (Gaby memperhatikan Nabilah dari belakang)
"ia... kamu coba aja dulu lah Nabilah, siapa tahu mereka bakal ngerti!" kata Ve
"Kak Veranda Jessica! gimana mungkin mereka ngerti!! Secara kondisi kakak aja yang mereka tahu kan lagi koma" Nabilah greget pada Ve (Gaby mulai membuka earphonenya) (Ayana begitu lama ngambil makanan dan minuman doang) "terus aku.. kiclik-kiclik dateng ke mereka lalu ngomong 'maaf kak, aku dapet titipan pesan dari kak Ve, dia mau minta maaf atas apa yang pernah dia lakukan ke kakak. Dan kak Ve harap kakak mau maafin kak Ve karena kalau kakak gak maafin ntar kak Ve bakal The End!' gitu? Kak Ve mau Nabilah ngomong kayak gitu?!,--" ~ "ngomong apa Bil?" Gaby duduk di sebelah Nabilah, sampai Nabilah kaget. "Gaby! Sejak kapan kamu disini?" Nabilah memainkan tangannya, dia takut kalau Gaby mendengar percakapannya dengan arwah Ve.
"aku? Aku baru aja di deket kamu, tadi pas aku lagi browsing aku kayak denger suara orang ngobrol... pas aku perhatiin kamu lagi bicara! Kamu lagi bica...ra Bil?" Gaby mengusap-usap tengkuknya sambil lihat-lihat sekitar (cuaca di luar sangat mendung)
"hah? Itu~ mm~ aku (Nabilah mencoba mencari alasan) aku... ahhh~ ini loh Gab, aku tuh lagi coment di Facebook!(Biasanya Nabilah suka sambil ngomong kalo nulis comment di FB) Itu kali, makanya kamu kayak denger suara orang yang lagi ngobrol.. ha..ha!" Nabilah tertawa dengan nada memaksakan
"ia kali ya! Tapi, kok aku tadi sayup-sayup denger kamu ngucapin kak Ve sih?" - "ah, masa sih? Ha..Ha.. kamu salah denger kali Gab~ kamu barusan abis dengerin musik kan pake earphone?" Gaby mengangguk "mungkin karena itu pendengaran kamu jadi agak-agak gimana gitu~, terus karena tadi di sekolah kita kan ngomongin kak Ve, jadi aja kamu kayak denger aku bilang kak Ve! Ia kan?" Gaby mengangguk-angguk sambil berpikir.
"heeh! Alasan macam apa itu?" Ve meledek Nabilah, membuat Nabilah mendeliknya
"ia kali ya.. ya udah lah... aku mau balik lagi ke kompi!" Nabilah tersenyum menjawab Gaby meng ia kan agar Gaby kembali ke tempatnya
"aku batalin bantuin kakaknya!" bisik Nabilah
"yah, yah... jangan gitu dong Nabilah! Nanti kakak gimana?"
"bukan urusan aku! Wee" sempat-sempatnya Nabilah menjulurkan lidahnya ke arah Ve.
Belum Gaby tiduran lagi untuk melihat-lihat, Ayana datang dengan di kedua tangannya di penuhi cemilan dan di belakangnya ada seorang pembantu yang membantunya membawakan minuman. Gaby dan Nabilah segera menghampiri Ayana untuk mengambil makanan ringannya
"adduh, soal makanan aja pada cepet!" kata Ayana yang di tangannya sudah tidak lagi menggenggam makanan
"kayak gak tahu kita aja? Ia gak Gab?!" Gaby mengangguk-angguk dengan mulutnya sudah penuh dengan cemilan
"Gaby, pelan-pelan kali! Entar keselak baru tahu!!" ucap Ayana, Nabilah hanya tersenyum.
Mereka bertiga duduk di bawah (laptopnya di turunin), ke3 nya mulai mencari bahan untuk tugas essai yang di berikan guru kesenian di sekolah tadi siang. 1jam kurang-lebih mereka sudah dapat bahannya dan tugas pun sudah selesai, Gaby yang memegang kendali mouse laptop mulai mengetik di search engine tentang dorama yang di perankan AKB48. Nabilah dan Ayana mengikuti apa yang di lakukan Gaby, setelah menemukan linknya, Gaby mulai memutar dorama itu dan mereka bertiga pun larut dalam tontonan (diluar hujan masih belum turun tapi warna langitnya sangat menyeramkan). Ve ikut menonton dengan Nabilah, Ayana, dan Gaby. Sesekali Ve melihat tingkah mereka yang saling melempar komentar pada apa yang sedang mereka tonton, ada rasa iri menyergap di hatinya Ve ketika menyaksikan keakraban mereka.
'Nabilah sangat beruntung. punya sahabat yang benar-benar sahabat, punya keluarga yang benar-benar keluarga, sedangkan aku... semuanya benar-benar kosong! Sahabat, Keluarga, gak ada yang nyata! Hemm (Ve menghela nafas)'
(Nabilah sempat melihat sekilas ekspresi wajah Ve saat menghela nafas).
30menit lamanya Nabilah, Ayana dan Gaby menonton dorama. Mereka bertiga sibuk dengan komentarnya masing-masing yang kata Gaby 'aku suka pas bagian itu' sementara Ayana 'aku~ aku suka tuh pas bagian dia ngehajar penjahat-penjahat itu' sedangkan Nabilah 'aku lebih suka lihat adegan yang pas berantem cewek lawan cewek, beuhh itu baru berantem! Bukan cakar-cakar ran atau jambak-jambakan, kayak adegan di sinetron yang ada di tv-tv! Hahaa kerenn' dengan tangannya sibuk memperagakan. Setelah selesai membahas doramanya, tiba-tiba Nabilah mengetikan sesuatu di search engine
'Arwah' *klik............ brettt banyak pilihan artikel tentang apa yang di ketikan Nabilah* Ayana yang pertama kali melihat langsung bertanya pada Nabilah
"kamu ngapain Bil? Cari artikel dengan key word kayak gitu?!" wajahnya sedikit tegang mengingat suasana di luar begitu mendung. Gaby yang mendengar ucapan Ayana langsung melihat layar laptop, saat membaca key word nya Gaby langsung membelalakan matanya. Nabilah membuka sebuah artikel dan membacakan nya (dia tidak menanggapi pertanyaan Ayana)
'arwah itu roh orang yang sejatinya sudah meninggal!' Nabilah diam sejenak "tapi dia (Ve) kan belum meninggal? berarti... dia roh dong? Hmm~"
"si-siapa yang belum meninggal Bil?" tanya Gaby
"itu... Kak Ve!" jawab Nabilah enteng di sambut reaksi berat oleh Ayana dan Gaby.
"terus? Apa hubungannya dengan artikel yang sedang kamu baca?" kata Gaby "ia, kenapa dengan arwah, roh dan kak Ve yang sudah meninggal?" giliran Ayana.
Nabilah yang baru sadar akan apa yang di ucapkan segera menguasai dirinya dan melihat ke arah Gaby dan Ayana
"itu~ em aku cuman penasaran aja! Kalo orang yang lagi koma itu... kira-kira roh nya ngapain ya? Secara kan jasadnya gak berdaya!" Ayana dan Gaby saling menukar pandang, mendengar ucapan Nabilah
"kok tumben-tumbenan kamu ngebahas soal ginian? Mana ini nyangkut kak Ve lagi!" ujar Gaby "tau nih si Nabilah, udah ahh! Tutup search engine yang tentang itu (arwah) aku jadi merinding nih!" tambah Ayana.
"aku kan cuma penasaran! soalnya~ gini deh aku bikin 'jika' ya untuk ceritanya!" Ayana dan Gaby hanya bisa menyimak "jika arwah atau roh orang yang sedang koma bisa kalian lihat, kalian bakal ngelakuin apa?" ~ "aku udah pasti kabur duluan!" sahut Ayana "aku juga! Itu kan serem Bil, masa orang yang lagi koma rohnya bisa main sih?" Jawab Gaby.
saat mereka bertiga membahas tentang arwah dan roh (Ve tidak terlihat di kamar Ayana)
"kalo rohnya itu... roh kak Ve? Dan apa yang aku bilang barusan soal roh orang yang sedang koma bisa kalian lihat bahkan, dia minta tolong sama kalian. Itu benar (suara gemuruh) Gimana? Apa yang akan kalian lakuin?" Nabilah berbicara dengan nada berat dalam bisiknya, membuat Ayana dan Gaby merinding.
Bersambung lagi.. ^^
Aku tunggu kicauannya ya.. Arigatou :)
Maaf Kalau membosankan!!
0 comments:
Posting Komentar