-Journey- BabI -Introducing- #Chapter20
Pagi ini gedung SMA Pelita Nusa yang biasa bergemuruh kini begitu sepi. Seluruh siswa-siswi duduk dengan begitu tenang di mejanya menghadapi kertas ujian dan lembar jawaban, ditemani beberapa alat tulis. Hari ini Ujian Akhir Semester, ujian kenaikan untuk kelas X dan XI dan ujian akhir memenuhi syarat kelulusan untuk kelas XII. Mereka begitu serius berkutat dengan lembar pertanyaan, ada yang terliha berkonsentrasi penuh, ada yang mulai menghitung kancing seragamnya, ada yang tengok kanan-kiri berharap dapat ilham, dan ada yang mulai menopang dagu sambil memainkan alat tulis berharap ada jawaban lewat.
Mata pelajaran pertama selesai. Ghaida, ve dan kinal nongkrong di kantin. Untuk mengisi perut biar konsentrasi kembali full. Mereka menikmati makanannya dengan mata tidak lepas dari buku, membaca ulang untuk mata pelajaran ke2.
Kinal melihat ke arah ve yang sedang serius membaca, kemudian kinal membaca lagi. Dia melihat lagi ke arah ve dengan raut muka penuh tanya, kemudian berpaling lagi ke bukunya. Melihat lagi membaca lagi. Sampai beberapa kali kinal melakukan gerakan itu dan akhirnya ve yang menyadari tingkah aneh kinal segera melihat ke arah kinal dan melontarkan pertanyaan
"ada apa kinal?" "ya.." jawab kinal singkat "ia, kamu ada apa kenapa ngeliatinnya begitu!" kata ve "hah! Itu.. tadi.. Ga ko, ga ada apa-apa!" jawab kinal setengah gugup. "kenapa lu? Keliatan gugup gitu! Ga kayak kinal biasanya!" ujar ghaida "kayak lagi dapet pertanyaan dari cowo yang lu suka aja!" ghaida menambahkan kata-katanya dengan tangan menyuapkan Mie Ayam.
"apaan sih! So tau banget!" jawab kinal. Ghaida hanya melirik kinal, dan ve masih melihat ke arah kinal menunggu jawaban darinya.
"ya udah, aku jawab. Sebenarnya aku ngelitin ve itu soalnya, mmm soalnya mau.. mau nanya,-" "nanya apa sih? Cepetan kenapa? Keburu bell tau!" potong ghaida pada ucapan kinal. Kinal melirik ghaida, saat kinal akan melanjutkan pernyataan nya terdengar suara ponsel ve berdering "bentar-bentar!" sela ve
"hallo, ia ada apa pah?" .......
"tapi pah, pulangnya ve mau belajar bareng di rumah kinal" ......
"kan ada... ya udahlah, nanti ve ke boutiqe!"
cukup lama ve berbicara dengan ayahnya, entah pembicaraan apa yang sudah terangkai sampai-sampai ve menghelas nafas setelah menutup telpon. Dan akhirnya ve jadi lupa menanyakan kelanjutan cerita pada kinal dia malah mengajak kinal dan ghaida untuk masuk kelas. "ada apaan ve? Makanan gue kan belum habis" tanya ghaida. "ga ada apa-apa! Ya udah kalo masih mau makan, biar aku duluan ke kelas!" jawab ve sambil beranjak pergi. Ghaida melempar pandangannya pada kinal sambil memberi isyarat menunjuk ke arah ve, kinal hanya mengangkat bahunya menjawab isyarat ghaida. Kemudian beranjak mengejar ve.
Setelah menandatangani dan mencap 3jari. Akhirnya Cindy, Ayana, Nabilah dan seluruh siswa kelas IX SMP N 72 resmi sudah bukan anak SMP lagi. Dengan bekal ijazah dan kemampuan yang sudah mereka asah selama 3th, mereka siap melangkah menuju fase berikutnya sebagai anak SMA.
"Ayooo.. Kita latihan teman-teman!" seru ayana begitu semangat sambil merangkul ke2 sahabatnya. Ayana, cindy dan nabilah berjalan menuju aula untuk menemui teman-temannya yang lain. "bil, gimana? udah ngajuin tawaran ke ayah kamu?" tanya ayana, nabilah hanya menggelengkan kepala tidak ada semangat. "kenapa?" "susah cari moment yang tepat achan!" kata nabilah. "yah, terus kelanjutannya gimana? Tapi kamu tetep kan bakal masuk di GSA? Masa cuma aku sama cindy aja sih!" ujar ayana, nabilah hanya mengangkat bahunya "kalo kamu ga cepet bilang, nanti jawab ke kepsek nya gimana? Terus kalo ayah kamu ga ngasih izin, kita bakal pisah dong! Aku sama gulla di GSA terus kamu di Pelita Nusa gitu?" tanya lagi ayana.
Pertanyaan terakhir ayana pada nabilah membuat cindy termenung, memikirkan apa yang sudah di katakan ibunya perihal sekolahnya nanti. "Cindy.." panggil ayana "Cindy..." kembali ayana memanggil. Bukannya cindy yang menoleh, malah nabilah yang melihat. Nabilah melihat ke arah cindy yang terlihat murung. "CINDYY GULLLAAAA!" teriak ayana di telinga cindy "Achaann!! Sakit tau, Heh!!" "ya abis dari tadi di panggil ga nyaut-nyaut, padahal kan aku manggil dari sebelah kamu!" kata ayana.
"ini ada apa sih?! Kenapa kalian berdua terlihat begitu kompak, wajahnya pada mendung! Auranya Hitam Pekat, tau ga?!" tutur ayana, baik nabilah ataupun cindy tidak ada yang menghiraukan ucapan ayana. Mereka berdua sibuk masing2. "Heiiii, aku ngomong sama kalian berdua tau! Ihhh nyebelin banget!!" ucap ayana sambil berhenti berjalan dan menghentakan kakinya. Nabilah dan cindy menatap ke arah ayana, kemudian kembali berjalan. "tuh kan! Ahh rese nih. mendung barengan, ngelamun barengan, barusan berenti juga barengan! Terus sekarang ninggalin juga barengan.. Bukannya balik lagi rangkul aku, biar jalan bareng kalian lagi! Nabil Cindy... Tungguin!" teriak ayana dengan setengah berlari mengejar nabilah dan cindy.
Hari pertama ujian beres. semua siswa keluar dari kelas dengan expresi yang beragam. Dari kelas XI IPA I terlihat ghaida, ve, dan kinal keluar. Setelah pamit ve pergi duluan. Dari kelas XI IPS I keluar cleo, jeje, stella, dan dhike. "gue pulang duluan yah!" ucap jeje "lu mau kemana sih je?!" tanya dhike. "kemarin pas kita nongkrong, lu juga ga dateng!" tambah dhike, stella hanya melihat tanpa berkomentar; Sedangkan cleo dia menatap jeje dan memberikan pernyataannya "biarin aja key, kalo jeje emang ga mau ikut! Dia lagi sibuk kali! Ke kafe nya batal aja!!" kemudian mengalihkan pandangan pada stella, lalu pergi melangkah.
"si cleo kenapa sih?" kata jeje sambil memandang heran kepergian cleo, stella masih diam. Tak lama diapun pergi tanpa sepatah kata meninggalkan dhike dan jeje "nah, sekarang stella yang pergi! Aduh, gue jadi ga enak nih. Emang waktu gue ga datang cleo sama stella kesel banget ya sama gue ikey?!" "si cleo lagi kesel ama stella!" jawab dhike, "kesel kenapa?" "makanya jangan absen kalo kita lagi ngumpul!" kata dhike "gue kan ada perlu ikey, biasanya juga gue ga pernah absen!" jawab jeje, mereka berdua berjalan di koridor sekolah.
"saat gue ama cleo tanya kenapa dia belakangan ini sering telat ke sekolah, jarang ikut ngumpul sama kita. Stella ga jawab apa-apa dia hanya diam bungkam!" dhike menjelaskan pada jeje "terus pas kita desak dia buat ngomong, ehh stella nya marah. Marah banget je, terus nya dia pergi deh ninggalin gue sama cleo di kafe. Itu kayaknya yang bikin si cleo kesel!" lanjut dhike "ia sih, stella emang aneh akhir-akhir ini!" ucap jeje setelah menyimak penjelasan dhike "dan.. sekarang lu kayaknya mau ngikutin jejaknya si stella jadi aneh?!" ujar dhike "maksudnya?" "ga dateng beberapa kali pas nongkrong, di kelas bertingkah aneh, terus apalagi ya.. Wah aneh deh pokonya sebelas duabelas ama stella. Nah, nah.. Sekarang lu juga ga bisa kan buat pergi ke kafe kare,-" "waduhh! Gue lupa, gue harus pergi.. Gue duluan yah ikey!!" ucap jeje sambil berlari meninggalkan dhike sendirian "Annnciiss.. Baru juga diomongin, udah keluar tuh tingkah anehnya! Pergi aja semuanya!! Ahhh BT.." gerutu dhike pada sikap teman-temannya.
"'aku, minta maaf alif.. Karena aku bukan aisyah. Dan aku ga akan mungkin bisa jadi aisyah!'" mova menutup aktingnya dengan mengeluarkan tangisan, kemudian si lawan main memeluk mova. Dan "Cutttt!!" sutradara menghentikan akting mereka "bagus! akting kamu semakin matang mova, pertahankan terus." ucap sutradara, mova hanya membalas pujian sutrada dengan senyum seadanya. Kemudian dia duduk di kursi tunggu lalu memainkan smartphone nya. "mova.." panggil seorang pria yang jadi lawan main mova di sinetron "ada apa?" "nanti malam, ada acara ga?" "aku mau pergi sama teman-teman!" jawab mova dengan mata tak beralih dari smartphone "Oh, ok lah. Mungkin lain waktu aku bisa ngajak kamu buat dinner! Aku duluan yah mova." mova menjawab dengan melihat lawan mainnya itu sambil tersenyum kemudian kembali ke smartphone nya.
..bersambung..
0 comments:
Posting Komentar