Stella menuruni anak tangga dengan perasaan gelisah, waktu
sudah menunjukan pukul 2dinihari tapi Sonia adiknya belum juga pulang,
itu disebabkan karena dia menampar adiknya tadi siang disekolah.
Sebenarnya
dia tidak ingin menyakiti adiknya, hanya karena masalah cowok yang
tidak disukainya. Ryan ! sosok lelaki yang sudah mengubah sifat Sonia
yang menjadi keras kepala semenjak Sonia mengenal dia.
Stella tahu
kalau Ryan adalah seorang playboy, tapi karena ketampanannya Sonia jadi
jatuh hati pada Ryan. Sudah berapa kali Ryan mengajak Sonia pergi
sehabis pulang sekolah tanpa meminta izin dengannya dan pulang malam,
nilai pelajaran Sonia juga menurun drastis. Karena orang-tua mereka
tinggal Manado, jadi Stella’lah yang bertanggung jawab penuh atas
adiknya.
Stella mondar-mandir tidak karuan, berulang kali Stella
menghubungi adiknya tapi nomornya tidak aktif. Entah harus menghubungi
siapa lagi, kalaupun ada pasti dirinya merasa tidak enak mengganggu
teman sekolah Sonia disaat tengah malam.
Beberapa saat kemudian
pintu rumah terbuka,Sonia masuk dengan wajah sedikit ngelindur layaknya
orang mabuk “Ya ampun Sonia, kamu dari mana aja ?” tanya Stella khawatir
Sonia yang sedikit sadar tidak mengubris kekhawatiran kakaknya, dia
langsung pergi kekamarnya. Namun, sikapnya dicegah oleh kakaknya. Stella
benar-benar geram dengan sikap adiknya itu “Sonia jawab kakak ! kamu
pasti habis pergi lagikan sama si Ryan ?” “Bukan urusan kakak !” jawab
Sonia enteng “Kamu gak tahu, kakak khawatir sama kamu. Kalau kamu
kenapa-napa kakak yang diomelin sama papa dan mamah tahu gak !” “Siapa
suruh ngewatirin aku, aku udah gede kak. Jadi kakak gak perlu
ngatur-ngatur aku lagi !” ‘Plak’ seketika tangan Stella menampar pipi
Sonia, lagi-lagi Stella melakukan kesalahan yang membuat adiknya semakin
benci dengannya “Terus aja tampar aku kak. Papa dan mama aja gak
pernah sekalipun mukul aku apalagi nampar aku, sedangkan kakak…” suara
Sonia pecah “Ihh... AKU BENCI KAKAK !” tambah sonia yang langsung pergi
kekamarnya
Stella meneteskan air matanya, dia berpikir dia gagal menjaga amanat yang dipercayai oleh orang-tuanya.
***
Pagi
hari Sonia sudah berangkat sekolah lebih dulu, tapi kali ini dia tidak
dijemput oleh Ryan. Dia pergi kesekolah dengan taxi yang biasa mangkal
didekat komplek rumahnya. Suasana pagi Jakarta yang masih beku dengan
udara segar yang belum terkontaminasi membuat Sonia lebih baik dari
kemarin. Memorynya memutar kejadian saat Stella menampar dirinya
disekolah dan semalam, dalam benaknya dia sangat menyayangi kakaknya itu
tapi dilain pihak dia juga menyukai cowok pertama yang masuk dalam
kehidupannya.
Disaat lampu lalu lintas berubah menjadi warna
merah, Sonia tidak sengaja melihat Ryan yang sedang bergandengan tangan
dengan seorang cewek “Ryan ? bersama cewek lain ?” dalam hati
Sonia yang tidak percaya, mata Sonia mencoba untuk jeli tapi memang itu
Ryan. Ternyata apa yang diucapkan oleh kakanya memang benar kalau Ryan
adalah cowok playboy. Jadi janji-janji yang diucapkan Ryan kepadanya
semuanya palsu, selama ini Stella benar kalau Ryan mendekati dirinya
hanya karena dia anak orang kaya yang bisa dimanfaatkan oleh Ryan.
Sonia tidak jadi pergi kesekolah, dia berniat untuk pulang kerumah dan menceritakan semua isi hatinya kepada kakaknya.
Sesampainya
dirumah, Sonia tidak melihat kakaknya. Dia melihat kearah jam dinding,
tidak seperti biasanya Stella kuliah pagi. Kemana kak Stella?, jika
kakaknya ingin pergi pasti Stella akan bilang kepada dia. Sonia melihat
selembar kertas diatas meja, dia kenal dengan tulisan yang tertera
dikertas tersebut “Sonia maafin kakak kalau selama ini kakak sering
ngatur kamu, tapi percaya itu semua karena kakak sayang sama kamu. Kakak
Cuma gak mau kamu menyesal nantinya. Jaga diri kamu, dan maafin kakak
!”
Sonia menangis
sejadi-jadinya, dia merasa bersalah telah membuat kecewa kakaknya yang
sangat perhatian dengannya, seandainya dia tidak keras kepala dan tidak
membentak kakanya pasti kakaknya tidak akan pergi menininggalkan
dirinya.
***
Sudah tiga hari Sonia tidak masuk
sekolah karena sakit, mbok Nah sangat khawatir dengan demam tinggi Sonia
yang tidak kunjung menurun. Sonia sudah dibawa kerumah sakit,
sampai-sampai mbok Nah membuat obat tradisional agar demam Sonia cepat
sembuh tapi hasilnya nihil
“Kak Stella ?” Sonia mengigau, mbok Nah semakin bingung karena Stella juga sedang sakit dirumah majikannya di Manado
“Non
Sonia makan dulu yaa ?” “Aku mau kak Stella mbok !” ucap Sonia parau,
mbok hanya diam karena memang itulah obat penyembuh untuk Sonia.
Beberapa saat, terdengar suara ketukan pintu, seseorang masuk dari balik
pintu ternyata Stella. Wajahnya terlihat pucat dan sedikit berkeringat
“Sonia ?” Stella menghampiri Sonia
“Kakak ? Kakak dari mana aja ?, aku kangen sama kakak maafin aku ya kak !” ujar Sonia yang langsung memeluk Stella
“Maafin kakak yaa, harusnya kakak gak ninggalin kamu !”
“Gak
koq, kak Stella gak salah. Aku yang salah, kakak gak marahkan ? !”
Stella dan Sonia saling berpelukan melepas rindu dan kesalahannya
masing, mereka mulai mengerti arti dari kasih sayang yang terkadang
kasih sayang itu hadir dari orang yang kita tidak sukai dan bukan dari
orang yang kita harapkan !
0 comments:
Posting Komentar