Jumat, 24 Mei 2013

Masa Lalu Yang Datang Dan Kembali Pergi


" Woi Jar bangun! bangun! mau sekolah!!", jerit kakak/bung aku dari lantai bawah. " iyaa iyaa gue udah bangun kok", jawab aku sambil mata tertutup.

Akhirnya aku turun dari lantai atas rumah yang masih ada bawaan ngantuk untuk bersiap siap sekolah seperti biasa. Setiap hari semuanya berjalan seperti biasa, sama dengan seseorang yang selalu ada dipikiran aku, yang hari demi hari tidak kunjung pergi, sahabat aku sewaktu msh kecil. "buku siap, alat tulis siap, semua siap",kata aku dalam hati "udah siap semua jar barangnya??", tanya mama "udah semua kok, bung dan papa mana??", jawab aku sambil tanya balik ke mama "oh bung udah duluan ke sekolah, papa barusan tadi juga pergi kerja bareng bung", jawab mama ke aku. "oh yaudah fajar berangkat dulu ya" "iyaa, hati hati ya nak!" "iyaa"

Setelah melihat jam, ternyata waktu masih menunjukkan waktu 05.50, maklumlah jarak sekolah dengan rumah aku lumayan jauh, tapi setiap aku datang kesekolah, disekolah pasti selalu sepi karena terlalu pagi, itu semua aku lakuin biar gak kedapetan macet, aku orangnya gak bisa telat gitu sih. Pagi itu aku mau yang berbeda, akulebih santai ngendarain motor, sekalian menghirup udara segar, dan seperti biasa aku juga nyempetin untuk jemput temen aku, biar aku ada temen kalo disekolah masih sepi. Akhirnya nyampe juga dirumah temen aku. "Woi ki ayo cepetan ntar telat!!", teriak aku dari luat pager rumahnya

Tidak lama keluar temen aku yang bernama Rizki " nanti dulu sabar, lagian jam setengah 7 aja blm, telat dari mana", sahut dia dari teras rumah. "iyaa juga ya jam setengah 7 aja blm, telat dari mana", kata aku dalem hati. "yaudah ayo berangkat sekarang aja jar", kata Rizki yg sudah mau duduk dibelakang aku. "okee lanjut" bales aku.

Diperjalanan kita berbicara tentang sahabat aku, emang dia selalu jadi tempat curhat aku selama di SMP, soalnya dia juga temen pertama aku di SMP. "jadi gmn jar, msh mikirin si marsha!?", teriak dia dibelakang. mungkin karena itu didalam keadaan bawa motor jadi suara Rizki kurang terdengar. " entah ki, gue jg msh bingung tentang dia", jawab aku dengan nada keras. "yaudah jar kita minggir ke taman lagi aja sambil ngobrol, lagian masih pagi jg!", teriak dia lagi.

Tanpa menjawabnya aku langsung menuju taman tempat kami biasa mengobrol, sampainya disana kami mencari tempat biasa kami ngobrol yaitu dibawah pohon yang besar, dan tiba-tiba dia langsung ngasih aku roti tawar, entah apa yang ada dipikran dia, roti tawar itu dia bawa 1 bungkus yang masih utuh. "lo gila apa ki? buat apa lo bawa roti tawar sebanyak itu??",sambil nunjukin muka bingung "ya gapapa kali jar, gua jg kan blm sarapan karena lo suruh gua berangkat cepet-cepet", sambil nunjukin muka polos. "yaudah sini rotinya", pinta aku ke dia.

akhirnya kita ngobrol sambil ngemil roti tawar yang dia kasih tadi, si Rizki ini orangnya emang agak polos, dan suka becandaan, tapi kalo udah curhat pasti bawaannya serius terus. "jadi gimana jar si marsha? ada kemauan buat nemuin dia lagi gak?", tanya Rizki. "gimana ya, sebenernya ada kemauan buat kayak gitu, tapi gue masih bimbang, gue takut dia gak kenal lagi sama gue, nanti mau ditarok dimana muka gue, terus gue ke Jakarta bareng siapa?", jawab aku panjang lebar. "tenang kan ada gua, gua bakalan support lo terus kok, yang penting usaha keras aja, usaha keras itu pasti gak bakal menghianati", jawab dia yang mengingatkan aku pada lagu JKT48 shonichi. "oke nanti gue coba" jawabku. tidak terasa roti yang dia kasih tadi habis aku makan sendiri. "Jar, lo liat gak roti gue habis lo makan sendiri??" tanya dia. "Oh iya iya sorry ki, lo tau kan gue kalo lagi curhat gini bawaannya mau makan terus, hehe, tapi lo gpp kan kalo rotinya habis gini?? hehe" jawab aku sambil tertawa kecil. "rotinya habis sih gpp, tapi rasa laper gue gimana nih?? gue masih laper", jawab di memelas. "hehe udahlah nanti disekolah lo makan aja dikantin, gue teraktir deh, yaya?", rayu aku. "okee gue pegang janji lo", sambil masang muka serius. teman aku ini emang teman seperjuangan aku dari awal masuk SMP, jadi seneng, duka udah sering dilewatin bersama. "Jar jam berapa ini, lanjut yok" ajak dia. "sekarang jam... GILA udah jam 7, sebentar lagi masuk, hari ini kan upacara juga!", jawabku sambil panik.

Sekolah aku masuknya jam 07.05, emg kalo ngobrol sama dia itu waktu gak kerasa. Akhirnya kami berlari ke tempat motorku, dan tidak pikir lama aku langsung tancap gas biar gak telat, sesampainya disekolah ternyata gerbang sekolah hampir ditutup, beruntung masih sempet masuk, kalo gak itu bisa jadi catatan pertama aku telat sekolah sejak TK, hehe. Tidak pikir panjang kita langsung berlari untuk masuk barisan upacara, dan kamipun memasuki barisan upacara kelas laen, jaraknya dari parkiran dengan tempat upacara memang jauh, disitu kami mengambil topi ditas, dan ketika kami saling melihat, kami tertawa sambil kecapean, dan pagi itu sangat terasa berbeda.

Dan keseharian di sekolah sedikit berbeda, hanya saja aku selama dikantin tidak pernah melihat Rizki, biasanya dia juga sering makan bareng dikantin ditempat biasa, tetapi kali ini dia tidak datang, "mungkin dia membawa roti lagi ditasnya dan lebih memakannya di kelas"pikirku, kelas kami memang berbeda, kelas dia di lantai 2 sedangkan, aku di lantai 1. *TEEEEEEEET.....TEEEEEEEEEEET.....TEEEEEETTT....* Suara Alarm sekolah pun terdengar "akhirnya pulang juga",kataku dalem hati.

Dan setelah itu aku pun beranjak keluar kelas untuk menemui Rizki seperti biasa untuk mengajak dia pulang bareng, keinginan itupun pupus setelah mendengar kabar kalo dia waktu istirahat ke-2 pulang kerumah karena sakit, setelah dari istirahat ke-1 dia dirawat UKS. "Mungkin dia sakit karena belum makan", pikirku dalam hati. Dan akupun punya keinginan untuk menjenguknya, Sesampainya dirumah Rizki, Orang Tuanya menyambut aku dengan baik, itu karena aku udah akrab banget dengan keluarganya Rizki. aku diantar ke kamarnya, dan dibiarkan ngobrol berdua.

Disitu terlihat mukanya sangat pucat "Lo gak kenapa-kenapa kan ki?", tanyaku. Dan dia hanya tersenyum melihat aku kebingungan "gua gak kenapa-kenapa kok jar", jawab dia sambil tersenyum. "Jar lo terus semangat ya jar walaupun gak ada yang ngedukung impian lo itu, dan terus ceria dan tersenyum, walaupun orang yang lo sayang gak ada lagi didunia ini, lo harus bisa wujudkan impian lo ketemu sahabat lo itu", kata dia sambil tersenyum. " Jar lakuin semua yang lo, mau gue selalu ngedukung impian lo kok",kata dia sambil tersenyum lagi untuk kedua kalinya. Disaat itu aku hanya terdiam, karena aku merasa dia sedang terlihat tidak sadar. Disitu kami hanya terdiam berdua sampai akhirnya dia tertidur, dan aku lanjut untuk pulang sekolah.

Seminggu sudah lewat aku gak mendengar kabarnya, tepatnya hari sabtu sore akhirnya aku dikasih kabar kalo Rizki sudah meninggal, dan akupun spontan kaget dan tiba-tiba air mata aku mengalir, disaat itu aku sangat sedih, dan menangis, dan ternyata dia meninggal dikarenakan HIV, jadi selama ini dia tidak memberi tahu aku kalo dia HIV, dan dia gak ngebiarin aku nyentuh makanan milik dia agar aku jg gak ketularan HIV itu, entah apa asal usul dia terkena penyakit itu, akupun gak mau nyari tahu itu semua, disitu aku sambil berfikir sekarang aku gk punya siapa" lagi, sahabat aku pergi untuk kedua kalinya. Aku terus menangis seharian, dan aku merasa sahabat aku sebenarny si Rizki bukan sahabat masa lalu aku, si Marsha, ketika hampir membatalkan kemauan aku untuk ketemu Marsha.

Tiba tiba aku berubah pikiran, dan aku pun bertekad malam ini juga bakalan pergi ke Jakarta untuk ketemu Marsha, semua persiapan udah siap, dan akupun langsung kabur dari rumah untuk pergi ke Jakarta, disitu jam menunjuk pukul 7 malam, akupun bergegas mencari ojek dan menuju pelabuhan, aku memilih memakai kapal, karena aku takut kehabisan uang, lewat kapal dan akhirnya aku sampai di Jakarta, disitu aku langsung bergegas mencari hotel yang murah, setelah itu aku langsung beristirahat disitu karena kelelahan. Aku tinggal di Jakarta sudah lama, jadi Jakarta sudah tidak terlalu asing bagi aku. Dan pagi tiba, aku pertama tama pergi ke mol yang dulu pernah aku jelajahi waktu kecil, baru ke rumah Marsha, tanpa berpikir panjang aku bersiap siap, lalu pergi ke salah satu mol di Jakarta, dengan menggunakan ojek, sekalian jalan jalan, hehe.

Sesampainya disana aku jalan-jalan sambil melihat lihat Marsha. "mau bener belanja kayak orang-orang disini, tp mau belanja pake apa, duit aja pas-pasan, heh emang sial jg hidup gue ini", kataku dalem hati. *BRUAAAK!!* tidak sengaja aku menabrak seseorang perempuan, itu semua gak aku sadarin karena emg gk ngelihat dia. "aduh aduh, sorry aku gak ngeliat, sorry banget ya", kata seseorang perempuan itu dengan suara cadel. " orang ini kenapa ya, kyknya gue yang nabrak kok dia yang minta maaf ya?" tanyaku dalem hati. "oh iyaiya gpp kok", jawabku sambil ngebantu dia meberesin belanjaannya yang jatoh. Lalu aku melihat muka dia, ternyata "HAH MARSHA!!", jeritku kaget dalem hati. "tapi, apa bener dia ini Marsha? Marsha kan gak cadel seinget gue", tanya aku lagi dlm hati. "eh makasih ya udah ngebantuin, kenalin nama aku Nabilah, nama kamu siapa?", tanya dia. "oh iya iya gpp kok, gue Fajar, kamu Marsha ya?", Tanyaku. "Marsha? siapa? aku nabilah kak, kan udah aku kasih tau tadi, kalo nama aku nabilah, kakak lagi nyari orang ya?", tanya dia dengan suara cepatnya. "oh eh bukan ya sorry", td gk denger hehe" balesku sambil nahan malu. "emang kakak tinggal dimana? kakak kesini mau nyari apa emangnya?", tanyanya dgn suara serak. "aku baru dateng ke Jakarta kemarin, ya jalan" hehe aja", balesku. "iiih kok aneh ya kakak? kyk baru dpt masalah aja, bareng siapa kak kesini?"tanyanya dgn cadel dan suara serak. "aku sendiri aja kesini soalnya gak ada yang nemenin, hehe kamu bareng siapa kesini?" kataku kebingungan dengan perkataannya karna kurang jelas. "oh aku bareng mama kok, tp aku lg bingung nyari mama dimana, kita misah kak" katanya yg tiba-tiba mukanya yg ceria menjadi kasihan. "emang udah kamu coba hubungi mama kamu?", tanyaku ke dia. "itu dia masalahnya aku gk bawa HP kesini tadi", jawab dia. "oh yaudah ayo kakak bantu nyari mama kamu, kita cari sama-sama ya", ajak aku ke dia "okee, ayo kak", sambil menarik tanganku.

Kami terus mencari mamanya bersama, sampai akhirnya kami menemukan mamanya dengan sejumlah satpam di dekat eskalator, yg kuduga sedang membantu mencari Nabilah, Nabilah memang terlihat dewasa, tapi tingkah lakunya seperti anak kecil, yang sudah bisa kubedakan pasti berbeda dengan sifat Marsha. Nabilah menjadi orang yang pertama aku kenal di Jakarta aku, dan aku seperti sudah mengenal lama dia, mungkin karena secara fisik Nabilah mirip dengan Marsha.

"Mama!!"jerit nabilah ke mamanya sambil melepaskan belanjaannya, memeluk ibunya. disitu aku teringat dengan ibuku, apakah ibu baik" saja aku tinggal. pikirku dalam hati. "Ma kenalin ini kak Fajar, yang ngebantuin aku nyari mama, tadi aku juga gak sengaja nabrak dia, dia baik kok orangnya, oh iya dia juga baru dateng ke Jakarta, dia juga kesini sendirian" kata Nabilah dengan suara cadel dan cepat. "oh iya makasih ya Fajar", kata mama Nabilah "iya sama-sama tante", jawabku "Ma Nabilah boleh kan maen bareng kak Fajar", tanya nabilah ke mamanya. "Oh yaudah, tapi jgn maksa kak Fajarnya ya", jawab nabilah. "iya pasti mau dia aku ajak,hehe", katanya dgn pede.

Mendengar semua itu seakan akan aku lupa niat ku untuk menjumpai sahabat kecil aku Marsha, dan akupun tersenyum melihat Nabilah dengan tingkah laku seperti anak kecil.

"kak ayo maen ke rumah aku dulu yuk, daripada gak ada temen kan sendirian loh nanti" menegur aku dari kejauhan. "oh yaudah asal gak ngerepotin kalian", jawabku padahal aku memang sedang mencari teman juga. "hihihi", dia tertawa kecil, persis seperti Marsha.

Diperjalanan di mobil mereka aku terdiam, memikirkan Marsha, aku terakhir bertemunya kelas 6 SD, tepatnya 3 tahun yg lalu dan masih teringat persis mukanya. Sesampainya dirumahnya aku tidak mau masuk kerumahnya, karena aku tidak mau menyusahkan mereka, dan aku memilih duduk di luar pager dekat dengan taman, dan kembali mengingatkan aku pada Rizki.

"hey kak masuk aja yok, ngapain diluar", sambil narik tanganku Nabilah. "Nab gimna kalo ke taman yang didepan situ, kayaknya lebih nyaman disana", ajakku sambil mengalihkan pembicaraan. "Oh yaudah kalo gitu, ayo kesanaa", balasnya.

Setibanya di taman aku mencari pohon yang besar untuk mersandar sambil beristirahat, sama seperti saat bersama Rizki.

"Kak kayaknya dari tadi ,murung trs mukanya, lagi ada masalah ya? hidup itu bawa seneng dong kak", katanya dengan nada yg ceria.
"iya aku habis kehilangan sahabatku, dia meninggal karena HIV, dan aku jg msh punya keinginan untuk menjumpai sahabat lama aku yang bernama Marsha Aruan", jawabku. "Oh Marsha Aruan aku tau, dia artis itu kan??", tanyanya. "iya, dulu aku selalu bermain bersama dia, menunggu dia pulang sekolah, senang duka waktu kecil bersama dia, dan sejak kelas 6 SD aku tidak melihat dia lagi, karena aku harus pindah rumah ke kota lain, dan disaat itu aku tidak memberi tahu dia, aku merasa bersalah, dan aku ingin bertemu dia lagi seperti dulu, dan sepertinya dia sudah lupa dengan aku", jawabku sambil memandang langit. Dan Nabilahpun berdiam saja sambil mendengar curhatan aku. "Jadi itu keinginan kakak?"tanya dia lagi "iya"jawabku singkat. "oh gitu yaudah terus berjuang kak, aku juga akan terus mensupport kakak biar bisa ketemu sahabat kakak lagi, hehe, eh aku juga punya impian loh kak"jawabnya dengan ceria lagi. "Apa impian kamu?"tanya aku. "Aku juga gak tau bisa atau enggak meraih mimpi ini, ttp aku selalu berusaha sekuat tenaga biar impian aku tercapai, dan kalo sudah tercapai pasti kakak juga aan tahu sendirinya", Jawabnya sambil berdiri dan melihat langit.

akupun terdiam melihat dia, aku kagum dengan dia, disamping sifatnya yang kekanakan tetapi dia memiliki impian dan usaha yang luar biasa. "baguslah kalo gitu, harus jadi orang yang ceria ya, ayo let's have fun together, haha" kataku deengan semangat. "let's have fun together!!" katanya dengan semangat juga. "yaudah ayo pulang kak kayaknya mau hujan nih, ada yang mau aku kasih tau juga ke kakak dirumah", ajaknya. tiba tiba perasaanku menjadi ceria lagi karena dia. "yaudah ayo, dasar si cerewet" "iiiiih apaan sih kak", dengan nada ngambek. akupun hanya bisa tersenyum melihatnya.

Kamipun berjalan kembali ke rumah Nabilah, sambil tersenyum diapun memegang tanganku dan akupun ikut tersenyum melihat mukanya yang sangat ceria yg seperti tidak ada dosa, dan kami seperti sudah lama berteman. Sesampainya disana akupun teringat untuk bertemu dengan Marsha, dan akupun langsung melepas tangan Nabilah dan berlari untuk ke rumah Marsha.

"Kak mau kemana!!!", jerit Nabilah dari kejauhan. Aku hanya melambaikan tangan ku kesana, dan berkata "Aku akan kesana lagi besok!!" jeritku ke dia. Dan akupun tidak mendengarkan kata dari dia lagi, aku terus berlari untuk mencari ojek dan langsung ke rumah Marsha. Waktu sudah masuk pukul 3 Sore, akupun langsung kerumah Marsha dengan ojek, sesampainya dirumah Marsha aku melihat orang sedang beres" barang, tp aku tidak melihat Marsha. Akupun hampir putus asa, dan tiba tiba "Fajar?", dari belakang terdengar suara yang memanggilku dan mengagetkanku. lalu aku menghadap belakang dan ternyata.... "Hah Marsha??", akupun terkejut. Diapun turun dari sepedanya dan memeluk aku. "Kamu kemana aja jar, pergi gak ngabar ngabarin lagi..", sambil menangis terharu.

akupun hanya hanyut dalam keterhauan ku sendiri, ternyata sahabat kecilku yang selama ini yang kukira sudah lupa denganku ternyata masih ingat denganku. dan akupun mulai mengeluarkan air maata.

Kamipun masuk kerumahnya, dan bertemu keluarganya yang juga masih kenal dengan aku, dirumahnya kamipun mengobrol sambil becandaan sama seperti 3 tahun yang lalu, dia lebih tua dariku, dia juga sering melindungikus saat kecil, pertama kali ketemu dengannya waktu kelas 1 SD dia memberiku permen dan coklat, persis dirumahnya ini saat kami mengobrol, kamipun membahas masa masa kami waktu bersahabat, mulai dari aku diuber anjing peliharaan dia, sampai aku disuapin makan dengan dia yang pada saat itu aku kelas 1 SD dan dia 2 SD. Semua rasa kangen serasa hilang, dan pada akhirnya... "Fajar, maafin aku ya, kita kayaknya cuman bisa ketemu sekali ini aja, soalnya bentar lagi aku harus pergi ke Jepang, aku harus melanjutkan karir disana, sekali lagi maaf ya ", katanya sambil memasang muka sedih.

"oh, i..i..iya gpp kok yang penting aku msh bs ketemu sama Marsha, dan Kamu masih inget dgn aku", jwbku, sebenarnya aku gak rela, tp ini demi kebaikan dia, dan aku juga punya tujuan agar dia hidup bahagia, walaupun bukan aku yang membahagiakan hidupnya, dan akhirnya akupun dapat melepaskannya dalam keadaan sedih, sedih karena harus kehilangan sahabat aku lagi, dan juga senang karenan impian aku untuk bertemu dengannya lagi sudah terwujud.

Malamnya aku berpisah dengannya, dan menurutku beberapa jam yang sudah kulewati bersamanya itu udah lebih dari cukup untuk mengobati rasa kangenku selama ini. Dan sesampainya di hotel aku sudah bisa tidur dengan nyaman.

Keesokan harinya, aku menyiap nyiapkan barangku untuk pulang, dan aku memilih untuk pamit juga ke Nabilah dan Ibunya. Diperjalanan perasaanku sangat senang, sesampainya dirumah Nabilah, aku agak kebingungan kenapa sepertinya sangat sepi rumahnya, lalu aku mengetuk rumahnya, dan tidak ada orang yang keluar, tiba tiba ada orang diluar yang memanggilku. "Dek Fajar ya? nyari Nabilah ya?", tanyanya "Iya, betul, Nabilahnya kemana ya kak?", tanyaku kembali kepada orang yang mungkin kakaknya. "oh, ini seisi rumah itu udah pada pindah rumah, dan Nabilah nitip ini untuk dikasih ke dek Fajar" diberinya sebuah kertas yang ada tulisannya. "oh mereka pindah kemana ya? kakak siapanya?", tanyaku kembali "oh kl itu saya gak tau, saya tetangganya, yaudah saya tinggal ya" "iya, makasih kak" "Kak Fajar terus semangat ya meraih impiannya, maaf aku gak bisa nolongin kakak kayak kakak nolongin aku sesabar mungkin, aku cuman bisa ngasih surat ini, kemarin aku ingin ngasih tau kakak kalo aku bakalan pindah rumah, tapi kakak malah udah pergi duluan jadinya gak bisa pamitan deh, dan mungkin aku cuman bisa support kakak aja, oh iya aku juga bakal berusaha sekuat tenaga untuk meraihimpianku kayak kakak, sekali lagi makasih ya kak atas semuanya, dan aku akan selalu inget perkataan kakak yang bilang aku SICEREWET dan selalu mengajakku untuk LET'S HAVE FUN TOGETHER" By: Nabilah si cerewet, let's have fun together Dan akupun mulai terharu, diperjalanan pulang aku membawa perasaan bahagia dan juga sedih. Dan sesampainya dirumah aku langsung dipeluk keluargaku karena aku kabur dari rumah, dan akupun bercerita bohong ke orang tua ku kalo aku pergi ingin bermain game di warnet.

Hari berhari berlalu, sekarang aku menghawatirkan si cerewet Nabilah, dan aku selalu menyempatkan untuk menonton acara OVJ agar terhibur, tetapi saat itu acara OVJ sudah lewat, dan ternyata ada acara PAS MANTAB, dan aku tertarik menonton karena ada beberapa pemain OVJ disitu, dan juga lumayan menghibur, sampai akhirnya pada salah satu segment keluar namanya idol grup JKT48, aku belum tahu apa itu JKT48, dan ternyata disitu ada NABILAH SI CEREWET, aku kaget setengah mati melihat dia di tv, dan aku sangat senang dia bisa masuk tv, dan aku teringat kata kata dia, yaitu - nanti suatu saat kakak pasti tau impian aku itu apa -

Dan sekarang aku sudah tau impian yang dia maksud yaitu menjadi seorang idol disuatu idol grup, dan sekarang dia sudah berhasil meraih impiannya, sama seperti aku, disitu dia sama saja perilakunya, seperti anak kecil, dan akhirnya aku mencari tau tentang profil nabilahjkt48, dan ternyata ada yang namanya JIKOSHOUKAI, dan setiap member memiliki jikoshoukai sendiri. dan Nabilah punya jikoshoukai yaitu Haii...aku Nabilah ,aku si cerewet .. Let's have fun together .

Akupun kaget dan juga terharu dengan itu ternyata dia masih ingat dengan semuanya, bahkan dia menggunakan perkataanku sebagai jikoshoukainya, dan sekarang aku dan Nabilah hanya sebatas Idol dan fans biasa. Dulu dia yang mensupport aku, ttp sekarang aku yang trs mensupport dia, dan semoga saja dia tau kalo aku telah menjadi salah satu penggemar beratnya. Dan akupun senang dengan semuanya ini, mulai dari Rizki yang pasti sudah tenang dan bahagia melihat aku berhasil bertemu dgn sahabat kecilku yaitu Marsha Aruan, Marsha yang juga ternyata kangen dan masih ingat semuanya tentang aku dan juga kami sudah dapat berpisah dengan perasaan bahagia, dan juga Nabilah yang sudah menjadi Idol yang sangat terkenal di Indonesia dan sukses dan dia menggunakan kata kataku untuk menjadi Jikoshoukainya, dan semoga mereka bertiga tau kalo aku selalu mensupport mereka selama ini sampai sekarang ini.



Fajar Sesunan
@mfajarms

0 comments:

Posting Komentar