CERITA SONYA part 3
Malam hari aku sibuk mengerjakan tugas kuliahku yang sudah terlewat dari dua minggu lalu, kucari semua materi soal di buku-buku dan internet maklum saja otakku tidak terlalu pintar dalam soal pelajaran sampai terkadang aku harus bertanya dengan kakakku yang kebetulan adalah seorang calon dokter spesialis. Berbicara Dokter spesialis aku sadar, kenapa aku tidak tanyakan saja kepada kakakku mengenai penyakit Sonya, mungkin kakakku tahu.
Terdengar pintu kamarku terketuk, aku menunggu siapa yang mengetuk. Pintu terbuka, ternyata kakakku namanya adalah Rica Leyona usianya hanya berbeda dua tahun lebih tua dariku
“Ngit… ada telefon” ujarnya yang sembari masuk kedalam kamarku
aku bertanya-tanya tidak seperti biasanya ada orang yang menelfonku malam hari seperti ini, kalaupun ada pasti dia akan menelfon ke ponselku
“Siapa Kak ?” tanyaku penasaran kak Rica duduk disebelahku sambil memperhatikan tugas kuliahku yang sedikit berantakan
“Katanya siii namanya Sonya. Pacar kamu?” jawab kak Rica lalu ditambahkan dengan pertanyaan
‘Sonya ?’ batinku mereka “Enggak dia itu hanya temanku” jawabku yang keluar dari kamar
Aku sudah duduk dikursi ruang keluarga, kuambil telepon yang tertaruh disebelah jam beker kecil
“Hallo Sonya ?” tanyaku memulai
“Hallo Ngit… kamu lagi apa ?” tanyanya, terdengar suaranya masih sedikit lemah pasti dia masih belum baikkan “Ehm… aku lagi ngerjain tugas kuliah Nya-. Ada apa ? oh ya kamu udah baikan ?” tanyaku khawatir
“Aku udah baikan koq Ngit… oh ya yang tadi siang thank’s yaaa dan maaf udah ngerepotin kamu” ujarnya , kekhawatiranku sedikit sirna mendengar suara Sonya, setidaknya dia masih bisa untuk memberitahuku tentang keadaannya
“Oh syukur deh” jawabku singkat
“Oh ya kamu lagi ngerjain tugas ya ? yasudah deh aku tutup dulu ya telfonnya takut ganggu” ujarnya
“sebenarnya aku masih ingin berbicara dengan kamu, tapi tugas kuliahku harus dikumpulin besok. Besok pasti aku kerumah kamu” jelasku
“Iya. Udah yaaa GANBATE Langit” katanya yang seraya menyemangati aku dengan sedikit bahasa Jepangnya.
Panggilanpun terputus kini benakku dirasuki oleh sosok Sonya, rasa bimbangku membuatku menjadi serba salah. Pengecutkah aku membiarkan perasaanku begitu saja ? menyia-nyiakan wanita yang selama ini aku sukai dan mungkin kini perasaanku menjadi lebih berharap padanya. Entahlah aku hanya menunggu waktu saja dan mungkin hanya waktu yang bisa menjawab perasaanku.
Aku kembali kekamar dan melanjutkan tugas kuliahku. Kak Rica yang masih berada dikamarku sedang asyik melihat beberapa buku mata kuliahku
“Kakak masih disini ?” tanyaku
kak Rica mengernyitkan keningnya “Jadi kakak gak boleh masuk kekamar kamu ?” tanyanya balik
“Iya gak gitu juga. Jarang-jarang kakak mau masuk kekamar aku, biasanya kalau gak ajarin aku paling cuma kasih uang ke aku!” ujarku
“Anak ini kakaknya perhtian salah gak perhatian tambah salah” tuturnya yang menjitak pelan kepalaku
pikiranku kembali teringat dengan Sonya terutama dengan penyakitnya “Kak kalau orang yang suka pingsan sama sering keluar darah dari bibirnya itu tandanya sakita apa ?” tanyaku serius
wajah kak Rica berubah heran dengan pertanyaanku “Kamu sakit ?”
“Kakak ini kebiasaan sekali. Setiap aku bertanya pasti kakak tanya balik !” sautku jengkel
kak Rica tertawa geli melihatku “Iya deh maaf !”
"terus itu penyakit apa kak kalau gejalanya sering pingsan dan mengeluarkan darah dari hidungnya?” tanyaku mengulang
“Iya kakak belum bisa mastiin juga. Takut-takut nanti malah jadi salah diagnosa, itu harus diperiksa lebih lanjut” jawabnya Kak Rica kembali sibuk dengan buku pelajaran punyaku sedangkan aku masih penasaran dengan penyakit Sonya mau tidak mau aku harus mencari tahu penyakit yang diderita oleh Sonya.
Bersambung ....
contineu part 4
0 comments:
Posting Komentar