CINTA UNTUK MELODY Part 1
Melody baru tiba dirumah, tidak seperti biasanya dia pulang terlambat hari ini karena ada urusan mendadak disekolah yang harus diselesaikan. Saat masuk kerumah, melody hanya melihat ibunya saja yang sedang duduk diruang keluarga “Aku pulang !” ucap Melody
“Eh, kamu sudah pulang ?” ujar ibu yang langsung menghampiri Melody Melody terlihat bingung, rumahnya sungguh sepi berbeda dari biasanya tidak ada ayah dan adiknya Frieska
“Bu, koq tumben rumah sepi. Ayah dan frieska kemana ?” tanya Melody sambil menyalami tangan ibunya
“Ayah belum pulang , Frieska lagi ada acara ulang tahun temannya!” jawab ibu
“Oh. Yaudah bu. Aku masuk kamar dulu yaa !”
“Kamu mau makan dulu gak ? Ibu sudah masakin masakan kesukaan kamu !” ujar ibu Melody menggeleng
“Nanti malam saja bu. Melody capek mau istirahat dulu. Melody kekamar dulu ya !” kata Melody yang langsung bergegas menuju kekamarnya.
Sampai dikamar, Melody begitu kaget melihat kamarnya yang begitu berantakan. Dari lemari pakaian yang tidak tertutup rapat, pakaian berserakan diatas tempat tidur, dan alat make-up yang tidak tertata rapih. Dia kesal, dia sudah menebak siapa yang melakukan ini padanya tentu itu adalah adiknya “FRIESKA !!!” teriak Melody
dilantai bawah ibu yang lagi memanaskan masakan langsung menghapiri anaknya dilantai atas
“Ya ampun Imel kamu kenapa ?” tanya ibu khawatir,
Melody masih kesal dengan ulah adiknya itu “Itu lihat ulah anak ibu!” saut Melody geram
Ibu melihat sekeliling kamar Melody yang berantakan “Ya ampun Frieska” desis sang ibu
“Dia itu nyebelin banget gak si bu, tanpa izin dia masuk kamarku dan ngaut-ngautin peralatanku. Lihat saja kalau dia pulang, aku jadiin dendeng !” ucap Melody
“Ih kamu. Masak adik sendiri mau dijadiin dendeng sii ?” kata sang ibu sedikit tahan tawanya
“Iya habisnya, setiap hari bikin aku darah tinggi. Kalau kayak gini bisa-bisa…” belum Melody menuntaskan perkataanya suara seseorang terdengar dari lantai bawah
“FRIESKA PULANG !!!” teriak Frieska, Melody yang mendengar suara adiknya itu langsung menuju kelantai bawah “Heh kamu. Kamukan yang berantakin kamar kakak !” tanya Melody kesal Frieska yang sedang melepaskan High Heelsnya terlihat bingung dengan sikap kakaknya
“Apa sih ka, aku baru pulang udah diomelin saja !” gerutu Frieska
“Udah gak usah ngeles. Jujur aja deeh kamu !"
“Ih iya iya. Tadi aku pinjam baju sama peralatan make-up kakak. Habisnya, aku tungguin kakak dari tadi siang belum pulang-pulang juga !” jawab Frieska
“Awas ya, lain kali masuk kamar kakak tanpa izin !” ancam Melody yang langsung pergi meninggalkan adiknya. Frieska yang dimarahi hanya bisa pasrah karena memang itu kesalahan dia.
***
Malam harinya, Freiska yang masih merasa bersalah menghampiri Melody yang sedang belajar dikamarnya. Frieska mengetuk pintu kamar kakaknya pelan beberapa kali tetapi tidak ada jawaban, akhirnya dia nekat untuk masuk kekamar kakaknya “Kakak ?” suara Frieska lirih
Melody yang sedang asyik membaca buku pelajaran tidak sadar jika adiknya sudah berada disampingnya
“Ya ampun. Ih kamu apaan siih nganggetin aja tahu gak !” ucap Melody sinis
Frieska menarik bibirnya sedikit takut “Kakak masih marah sama aku ?”
“Hmhmhm”
“Iya aku minta maaf deeh. Kakak maukan maafin aku ?”suara Frieska memelas
Melody hanya diam tidak menyauti ucapan adiknya itu, Frieska mengangkat tangannya dan memohon
“Kakak jawab dong !”
“Ini itu sudah keberapa kalinya kamu bilang maaf sama kakak ?”ujar Melody sambil melihat adiknya
Frieska menggigit bibirnya “Iya akukan juga terpaksa kak !” bela Frieska “Kakak jangan marah lagi dong. Aku jadi gak enak niih !” tambah Freiska yang sedikit ingin meneteskan air matanya
melihat sikap adiknya Melody jadi merasa iba “Iya sudah. Mau gimana lagi, biar itu jadi pelajaran untuk kamu !” tegas Melody.
Setelah mendapat maaf dari kakanya Frieska kembali kekamarnya karena tidak ingin mengganggu kakaknya yang sedang fokus belajar.
***
Pagi harinya, Frieska yang sudah rapih memakai seragam sekolah tanpa sengaja melihat kalender yang terpampang didekat meja riasnya, sedikit lagi adalah ulang tahun kakanya dia berinisiatif untuk memberikan kado spesial untuk Melody agar dirinya bisa membuktikan bahwa dia adalah adik yang pengertian pada kakaknya, bukan hanya membuat kakaknya kesal.
Diteras depan rumah Frieska tidak melihat motor matik Melody, dia bingung karena biasanya dia diantar oleh kakaknya. Waktu sekarang sudah pukul 06.30, dia hanya punya waktu tigapuluh menit sedangkan jarak rumah kesekolahnya cukup jauh. Terpaksa dia harus naik taxi untuk bisa kesekolahnya.
***
Disekolah Melody terlihat merenung tidak karuan, Ve teman sebangkunya merasa heran dengan sikap temannya itu. Ve menepuk-nepuk pundak Melody tapi tidak ada respon
“Mel ?” Ve berusaha untuk sadarkan Melody “Melody !!!” teriak Ve
Melody yang sadar sedikit bingung “Haah, ada apa ?”
“Iih loe kenapa ? dari tadi bengong aja, mikirin hutang yaa ?” tanya Ve sambil meledek
“Gak kok, gue gak apa-apa !” jawab Melody mengeles
Ve tahu jika temannya itu sedang melamun pasti sedang ada masalah “Udahlah gak usah ditutupin lagi. Gue tahu, loe pasti lagi ada masalahkan ?. Pasti sama adik loe lagi iyakan? !” ujar Ve
“Lo tahu aja. Gue lagi kesal banget sama adek gue Ve. Kemarin dia masuk kamar gue tanpa izin terus semua barang-barang gue diberantakin, nyebelin gak si gitu ? kejadian kayak gini sudah berapa kalinya dilakuin sama adik gue !” jelas Melody
Ve yang dari tadi hanya mendengar curhatan sahabatnya itu terdiam bingung harus memberikan solusi apa
“Yaah gue juga gak tahu ye Mel. Tapi gue rasa namanya adik itu emang terkadang gak pernah kita suka atau gak nyebelin, iyaa kecuali kalau kita bisa nerima adik kita apa adanya. Naah dengan cara kita bisa nerima apa adanya adik kita disitu rasa sayang kita akan ada Mel !”
Melody yang masih sedikit ragu dengan perkataan temannya itu merasa tidak yakin jika dia tidak menyayangi adiknya atau memang benar dia tidak pernah menyukai adik kandungnya
“Gak tahu deeh !” jawab Melody malas
Ve mencoba mengganti suasana hati temannya itu dengan topik berbeda
“Oh ya, sedikit lagi kan hari ul-tah loe, bakal dirayain gak ?” tanya Ve
Meldoy menggeleng “Kayaknya gak deeh, habis bokap gue dari kemarin sering bolak-balik keluar kota. Jadi gak enak aja kalau negrepotin cuma untuk pesta ultah gue !”
“Oh…!, yaudah kekantin yuk. Lapar sangat niih gue” ajak Ve yang menarik tangan Melody tanpa meminta jawaban dari temannya itu.
bersambung
continue Part 2 *hasil karya tulisRia Fitria N
0 comments:
Posting Komentar