Selasa, 30 April 2013

-Journey- BabII -Beginning- #Chapter1

Pagi di hari minggu ini masih sama dengan pagi sebelumnya. Kokokan ayam jantan, kicauan burung, sambutan hangat matahari.

Nabilah berjalan menuju meja makan, disana ayah ibu serta melody sudah menunggnya. Kali ini tekad nabilah benar-benar bulat, apapun yang akan di katakan ayahnya dia akan tetap dengan pendiriannya. Masuk di SMA Galaxy School Of Art (GSA).
"pagii.." sapa melody dengan senyum sehangat mentari
"pagi ka!" jawab nabilah datar tak ada irama, nabilah melihat ke arah ibu kemudian ke arah ayah.
"pagi mah, pagi pah!" nada dari ucapannya tidak seperti nabilah yang biasanya. Terdengar ada rasa tegang dengan raut muka yang kurang harapan. ibu tersenyum menyambut nabilah; ayah tak bergeming, hanya melihat saja ke arah nabilah.

Setelah ibu memasukan nasi beserta lauknya ke dalam piring ayah, ibu berpaling ke piringnya melody. Dan kemudian..
"sini piring kamu sayang" ibu meminta piring nabilah, membuat nabilah tertegun heran.
2th kebelakang ibu memang tidak pernah lagi melakukan itu pada nabilah, karena ayah melarangnya. tidak seperti dulu... setelah piring ayah, kemudian melody baru giliran nabilah yang ibu layani. "kamu mau makan sama apa sayang?" tanya ibu lembut, nabilah masih melamun.
"ibu, si ade kan biasanya cuma makan sama telur dadar!ia kan de?" kata melody dengan menyigunggkan bahunya ke nabilah.
"ia, mmm.. sama telur dadar sama sop buntut aja mah!" jawab nabilah terdengar gelagapan.
Mereka pun mulai makan, 20menit kemudian ayah berbicara

"besok ayah harus berangkat lagi ke bali, memastikan proyek yang disana berjalan sesuai rencana!"
ibu melody dan juga nabilah mendengarkan sambil terus makan
"kata kaka kamu 'hari kamis nanti kamu ada pentas untuk pelepasan siswa yang sudah lulus'" nabilah mengangguk.
dalam hati, nabilah berbisik "'ini saatnya bil, kamu harus ngomong'" saat nabilah akan buku mulut untuk bicara suara ayah kembali terdengar...
"maaf, papa tidak bisa datang untuk melihat kamu pentas!"
nabilah hanya melihat ayah sepintas dengan bisikan di pikirannya 'ayah memang tidak akan pernah mungkin mau melihat aku tampil' lalu menyuapkan lagi nasinya.

"tapi besok, sebelum papa berangkat. Papa akan kesekolah kamu dulu! Papa mau bicara sama kepala sekolah. Apa saja yang pihak sekolah butuhkan untuk keperluan kamu nanti masuk di sekolah Galaxy itu!"
kalimat ayah yang terakhir ini membuat nabilah kembali tertegun heran, tak percaya. tapi senang juga.
"'aku udah bangun belum ya?'" bisik hati nabilah
"'ini mimpi kali ya!'" nabilah sibuk dengan pikirannya, dengan tatapan kosong ke arah ayah.

Ingin sekali nabilah memastikan apa yang baru saja dia dengar, tapi niatnya batal karena ayah bukan tipikel orang yang akan mau mengulangi kata-katanya. Ibu dan melody tersenyum melihat expresi wajah nabilah. Nabilah kembali melahap sarapannya dengan perasaan yang teramat sangat senang, meskipun banyak pertanyaan di benaknya mengenai perubahan yang terjadi pada ayahnya ataupun ibunya. Tapi nabilah tidak mau terlalu memikirkannya.

"pagii.. Ka sendy" sonia menyapa sendy yang baru keluar dari kamarnya.
"pagii wawa," sambut sendy dengan menngerakan tubuhnya sambil menguap.
"stella belum bangun?" tanya sendy yang melihat sonia sedang menyirami tanaman sendirian
"ka sendy kayak ga tau ka stella aja, kalo hari libur gini. Paling cepet kan bangun jam 11!" ,,
"ia sih, si stella emang pemalas! Tapi.. Kalo sekarang sih mending son kan dia kerja semalam. Kalo dulu-dulu itu yang aneh bisa ampe jam 2 baru bangun." ungkap sendy, kemudian dia berjalan mendekati sonia.

"sonia",,
"ya, kenapa ka?"..
"kamu, jadi masuk di sekolah seni itu?" tanya sendy
"jadi dong ka! Ya aku tuh merasa beruntung banget ka, aku bisa dapet beasiswa disana. Kalo ga, aku pasti akan sangat merasa ga enak sama ka stella. Karena kakak pasti harus bekerja lebih keras dari sekarang buat biayain aku sekolah!" ucap sonia begitu lara. Sendy tersenyum dengan penjelasan sonia, sendy sudah berdiri di samping kiri sonia kemudian dia bicara pada sonia dengan tangan kirinya di simpan di pundak kiri sonia dan tangan kanan di pundak yang kanan.
"dengerin yah sonia wawa... kamu jangan bicara seperti itu. Mengenai kamu masuk di sekolah seni itu... kamu harus merasa bangga! Jangan cuma bilang beruntung aja. Karena kamu juga punya talent makanya sekolah itu menawari kamu beasiswa. ia kan?" sonia mengangguk mendengar ucapan sendy
"dan.. Satu lagi, meskipun kamu ga dapet beasiswa buat sekolah. Stella ga perlu kerja melebihi porsinya sebagai pelajar. Ka sendy pasti akan bantuin kalian! Karena kalian udah kakak anggap seperti adik kakak sendiri."
sonia menghentikan aktifitas menyiram tanamannya, dia melihat ke arah sendy dengan senyum penuh kebahagiaan.

Sendy, stella dan sonia sudah tinggal di kost-an itu selama 2th lebih, mereka sudah sangat akrab satu sama lain.
Sejak insiden kecelakaan yang menimpanya 5th yang lalu. Sendy kehilangan ayah ibu dan juga adiknya, hanya dia yang selamat dari tabrakan maut itu. namun, Kehidupan sendy setelah kejadian itu.. Berubah total. Dia jadi pendiam, murung, tidak ingin bertemu dengan siapapun. Sekolah pun seadanya kadang berangkat, tapi lebih banyak tidak masuknya. Sampai akhirnya sendy memutuskan untuk hijrah ke jakarta dan akhirnya bertemu dengan sonia dan stella.

Seiring berjalannya waktu sendy bisa terbuka pada mereka berdua. Mereka saling berbagi cerita, menjaga satu sama lain karena sama-sama anak rantau. Tingkah sonia yang cerewet, selalu ingin tahu, cepat akrab pada orang lain. dan stella, yang bisa dia ajak sebagai teman curhat. meskipun terlihat dingin, tapi stella bisa terbuka dan mau membagi ceritanya tentang apapun yang dia rasakan. Keduanya bisa membuat sendy nyaman, dan sendy pun sangat menyayangi mereka seperti adiknya sendiri.
"ia, ka sendy benar.. Aku bukan cuma Luck aja, tapi aku juga punya kemampuan!" ucap sonia begitu semangat ...
"eh ia ka. Ka sendy jadi masuk kuliah tahun ini?" "jadi dong! Pendidikan itu nomor satu. Apalagi aku punya biaya untuk melanjutkan, kan sayang kalo tidak dimanfaatkan"
"wah,, bagus! Semangat kakak!" seru sonia dengan senyumnya.
"pasti. Kamu juga harus tetap dan selau Semangat!!". Sendy dan sonia tertawa bersama sambil meyirami tanaman.

Jeje berjalan menghampiri mamanya yang sedang duduk santai.
"mah..",,
"hmmm.."
"jeje boleh tanya sesuatu ga?"
"kamu mau tanya apa?" mama melihat ke arah jeje

"mama... mama beneran cinta sama om tama (ayah ve) ?"
mama mengerungkan wajahnya
"kenapa kamu tanya seperi itu sayang.."
"ia.. mmm,, jeje.. jeje cuma ga mau aja nanti tanggapan orang-orang ke mama itu sinis! Gimana kalo mereka bilang, mama nikah sama om tama karena om tama itu kaya, karena om tama itu seorang pengusaha,-" ...
mama tersenyum mendengar ucapan anak sulungnya
"sayang, kamu ga perlu terlalu memperdulikan apa kata orang. Mama sayang sama om tama, dan mama juga sayang sama ve seperti mama sayang sama kamu dan jordy (adik jeje)" ...
"jadi, apapun yang mau orang katakan tentang mama.. mama ga mau ambil pusing. Mama bahagia bisa sama om tama, dia baik sama mama. Sama kalian juga kan?" jelas mama dengan tangannya ada di kedua pipi jeje,
jeje mengangguk mendengar ucapan mama nya
"mama benar... Pokonya kalo mama bahagia, jeje pasti akan ikut bahagia buat mama!" Jeje memeluk mama nya begitu erat dan mama mebalas pelukan jeje dengan penuh rasa kasih dan sayang.

Dhike dan rena sedang berjalan-jalan di sebuah Mall. siang itu cukup ramai pengunjung yang memadati mall yang berdiri kokoh di salah satu sudut kota jakarta. Setelah melihat-lihat dan dapat beberapa barang dhike mengajak sepupunya itu untuk makan siang dulu.
"ikey, besok sekolah pergi ke rena.." kata rena.
ucapan rena membuat dhike tertawa,,,
"haha.. Rena bukan sekolah pergi ke kamu, tapi kamu pergi ke sekolah!" kata dhike sambil tertawa,
"aaah, ia itu maksudnya.." rena tersenyum.
Bahasa indonesia rena memang belum begitu fasih, rena lebih sering menggunakan bahasa inggris jika sedang dengan dhike. Tapi, jika sedang dengan teman-temannya ataupun keluarganya rena berbicara dengan bahasa jepang.

"jam berapa kamu ke sekolah?" tanya dhike
"mmm,, 9am or 10am. maybe!"
"owhh, how about the form? You've been fill it?!"
"yes, everything is complete. im just go to the school for a compose the administration then follow the test!" jawab rena sambil menikmati ice cream yang tadi dia pesan,
dhike mengangguk dan tersenyum mendengar jawaban rena.
"ikey im really so happy can be stay here. can't wait for a new school, new friend..." ucap rena penuh semangat dengan senyum manisnya, dhike tersenyum seraya berkata
"yeeeah, so ... you must be "Semangat" Rena.. Ganbatte! ok."
"yaa, i will do the best and Semangat.." seru rena dengan gaya bicaranya yang lucu.

Nabilah sedang duduk di gazebo, terlihat dia senyum-senyum sendiri. Tak lama dia berpikir untuk berbagi kabar gembira ini dengan sahabat2 nya. Dia pun mengetikan satu kalimat yang kemudian dia kirim ke ayana dan cindy "'today im really sooooo happy! :D'"

"'happy kenapa bil?'" 1pesan masuk dari cindy,
"'tumben pagi-pagi mood nya udah happy :D '" tak lama dari ayana.
Karena nabilah dapat respon dari ke2 sahabatnya itu, akhirnya nabilah memutuskan untuk menelpon mereka. Nabilah tersambung dengan cindy
"bentar, bentar cin. Aku sambungin dulu ke achan ok!"
ayana pun mengangkat telpon dan... Mereka bertiga sudah tersambung dengan video call.

Ayana: wah liat,, liat cin wajahnya nabil, ceria gitu!
Cindy: (cindy tersenyum menanggapi kata-kata ayana)
Nabilah: ia dong teman-teman, hari minggu yang cerah kayak gini tuh.. Emang harus ceria,, (senyum bahagia tersungging)
Cindy: kamu abis dapet apa bil, sampe sesenang itu?
Nabilah: tebak dong!
Ayana: dapet giliran masak ya di rumah? Hahahaa
Nabilah: enak aja!
Cindy: pasti ada hubungannya sama orang rumah! ia kan?
(cindy tersenyum)
Nabilah: nah, keliatan kan. mana yang iq nya di bawah standar sama di atas rata-rata! (nabilah mengejek ayana)
Ayana: (memanyunkan bibirnya)
Cindy: (tertawa bareng nabilah)
Nabilah: ok, ok! Kembali ke topik utama kita..

Nabilah: mmm, aku.. aku akan masuk di GSA cindy achan
(nabilah setengah berteriak girang)
Ayana: Hah! Kamu lagi bercanda bil?
Cindy: (hanya diam memperhatikan ayana dan nabilah)
Nabilah: ya ga lah achan.. Aku tuh ga lagi bercanda! Ini serius! Tadi pas sarapan aku dapat jawabannya..
Ayana: oh ya, gimana, gimana ceritanya bil?
(ayana begitu antusias)
Cindy: (masih diam memperhatikan)
Nabilah: jadi ................................ (nabilah menceritakan kejadian di meja maka tadi dengan begitu semangat)
Ayana: Asikkk, akhirnya... Kita bisa juga satu sekolah lagi...
(ayana begitu senang)
Cindy: (diam melamun...)
Nabilah: cin, cindy... (nabilah memanggilnya)
Ayana: Cindy Gulla!!!! (ayana berteriak di smartphone nya)
Cindy: ia,, (cindy celingukan)
Ayana: kamu ga nyimak ya cerita nabilah?
Cindy: engga, aku nyimak ko.. selamat ya bil.. Akhirnya perjuangan kamu selama ini membuahkan hasil juga (dengan senyumnya)
Nabilah: (memperhatikan cindy, nabilah merasa ada yang sedang cindy pikirkan sesuatu yang entah apa. tapi sepertinya cukup serius)

Ayana: kalo gitu besok kita rayain keberhasilan nabilah yang akhirnya bisa masuk di Galaxy School of Art!
Nabilah: apaan sih chan, ga usah segitunya ahh! Yang penting sekarang kita fokus dulu buat show yang tinggal 4hari lagi..
Ayana: benar juga sih, ya udah besok pada ke sekolah kan?
Nabilah: ia lah, besok latihan...
Cindy: pasti datang dong,,

4jam lamanya Nabilah, ayana, dan cindy. Melakukan teleconference Video Call. Ngobrolin ini Ngobrolin itu... Meski terlihat cindy tidak begitu bergairah dengan percakapan-percakapan yang mereka bangun.

..bersambung..

1 comments:

  1. Journey- BabII -Beginning- #Chapter17 sampai endingnya... ko' tdk ada ya gan??? ato sy yg belum nemu Yaaaa :-?

    BalasHapus