"nunggu lama ya?" tanya kinal
"ga! bentar ko, bentar banget malah!!"
jawab cindy, dengan wajahnya yang sudah kusut.
ve dan ghaida tersenyum melihat cindy.
"ia deh maaf, besok kamu berangkat sama pulang sendiri aja ya! Soalnya
kakak berangkat lumayan pagi, dan pulangnya pasti lebih sore!" ucap
kinal, cindy hanya mengangguk "ya udah pulang yuk? eh ya.. kamu udah
tahu apa aja yang akan di bawa besok pas Ospek?!" kinal, ve, ghaida dan
cindy berjalan beriringan ketempat parkir,
"udah kayaknya! cindy udah mendiskusikan dengan nabilah, ayana, dan juga temen baru cindy. namanya Ochi!"
cindy menjelaskan, sepertinya mood nya sudah kembali. Wajahnya sudah tidak terlalu di tekuk
"wihh, gaya.. kamu udah dapat temen baru dek?" tanya ve, cindy mengangguk senang, dan menceritakan sekilas tentang ochi.
"ka, pulangnya mampir dulu ke mini market ya! buat beli keperluan besok!"
"siiaap, adek ku!!" jawab kinal mantap.
Setelah sampai parkiran, kinal, ghaida dan cindy ke tempat parkir
motor. Sementara ve berjalan sedikit lebih ke depan menuju mobilnya.
Jeje sudah duduk di mobil dengan telinganya dia sumpal pakai earphone.
Ve merasakan suasana yang aneh selama perjalanan, setelah orang tua
mereka resmi jadi suami-istri belum pernah sekalipun jeje mengatakan
sesuatu pada ve, begitupun sebaliknya. ve malu untuk memulai obrolan
dengan saudara tirinya itu, apalagi melihat sikap jeje yang cuek dan
dingin. Tapi, ve sadar. Bagaimana pun harus ada yang memulai untuk
bicara, ve tidak mau membuat papa dan mama nya khawatir dengan keadaan
dia dan juga jeje yang saling diam.
ve melihat ke arah jeje "gimana
mulainya? telinga nya aja di tutup rapat!" bisik ve di tengah helaan
nafas nya. "entar aja deh, di rumah!" gumam ve, lalu membalikan wajahnya
dan melihat kearah luar.
Sementara ve sibuk dengan perang di
pikirannya tentang saling sapa dengan jeje. jeje malah asyik melamun,
memikirkan apa yang tadi dia bicarakan dengan stella.
*Stell, lu dimana? Gue udah disini!*
*Gue ada di belakang lu!*
jeje mengerutkan dahinya, saat membaca balasan sms dari stella. Dia
lalu menengok kebelakang, tapi tidak ada sosok stella. Saat jeje akan
mengetik sms untuk balasan 'lu jangan ... '
"jangan apa je?!" ....
"haaa!" jeje menggeserkan tubuhnya ke sebelah kanan, karena kaget
mendengar suara yang datang dari bahu sebelah kirinya, stella tersenyum
lebar melihat ekspresi jeje yang biasanya suka jahil.
"STELLA!!"
geram jeje, melihat ke arah stella yg masih memasang tampang inocent
sambil senyum dengan kedua tangan dibelakang. "apa sih je?! ga usah
lebay gitu ah!" kata stella datar.
Jeje melihat stella. "ck, serius
dikit lah stell!" jawab jeje "makanya gue kesini, menuhin panggilan lu.
itu karena gue serius! ga main-main!!" ...
"lu kenapa sih je? ngebahas soal cleo?!" tanya stella, sudah berhadapan dengan jeje. Jeje terdiam sejenak, kemudian mengangguk.
Saat meeting untuk Ospek hari ke-2, jeje mengirim pesan pada stella.
Bermaksud meminta bantuan dan juga saran darinya, untuk bisa bicara sama
cleo.
Jeje menarik nafas, sebelum akhirnya mengeluarkan kegelisahannya
"gue.. gue ga tahu lagi stell, gue mesti gimana! lu sama dhike pasti bisa lihat kan? gimana dinginnya sikap cleo sama gue!"
stella diam mendengarkan "semuanya berasa aneh tahu stell! sampai detik
ini pun, gue belum bertegur-sapa sama ve, bahkan saat lagi makan
bersama!!" stella bisa melihat, mata jeje memerah, menahan air matanya.
"gue ga mau stell, ngabisin masa setahun terakhir SMA gue, dengan
dimusuhi sama sahabat gue sendiri!!" jeje menundukan kepalanya.
"masalah lu, bukan cuma sama cleo, je!"
suara stella membuat jeje mengangkat wajahnya yang tadi sempat
tertunduk. "gue tahu, meski gue ga ngerasain langsung di posisi lu. Tapi
rasanya pasti bingung, ada di 2 situasi yang bikin lu ga bisa
ngapa-ngapain!" stella memegang pundak jeje "kalo lu mau ngomong
langsung sama cleo, tanpa ada gangguan atau penolakan dari cleo. Gue
sama ikey akan bantuin lu, kita akan cari cara biar cleo mau dengerin
semua penjelasan dari lu. gue sih berharap, kalo kali ini.. cleo mau
bersikap dewasa, dan mengenyampingkan masalah pribadinya sama ve."
Jeje mendesah, menghela nafas cukup dalam mengingat apa yang di katakan
stella. "apa mungkin? cleo mau di ajak bicara!?" pikir jeje, "haaaaah,
bisa gila gue kalo gini terus!!" jeje mengucek rambutnya sendiri saat
memikirkan itu, sampai ve yang duduk di sebelahnya melihat ke arah jeje
dengan tatapan heran. ingin ve menegur jeje bertanya tentang apa yang
sudah menggangu pikirkannya, tapi sepertinya itu bukan ide yang baik
untuk saat ini. dan akhirnya ve kembali hanya bisa diam.
Mata
kuliah yang dimula dari jam 2 tadi akhirnya selesai juga "hoaammmm...
ngantuknya!!" ucap sonya menggerakan badannya "ini, virus pa hotma..
kentel banget. Tiap mata kuliah dia pasti aja mabok!!" tuturnya diikuti
anggukan mova yang juga begitu terlihat lusuh wajah nya. "dari satu
kelas, kayaknya cuma kamu aja mel, yang mukanya keliatan segeerrr.. Kalo
lagi mata kuliah pa hotma!" ucap sonya melihat melody yang masih
membereskan note nya. "hemm, melo sih ga perlu di ragukan! Dia emang
selalu paling segerr kalo nyangkut perkuliahan!" kata mova dengan nada
meledek.
"ah, kaliannya aja yang emang udah sugest diri kalian
duluan.. Jadi aja, tiap mata kuliah pa hotma Mabok!" ujar melody,
melihat melihat sahabat-sahabatnya. "ke kantin yu?! jam 5 kan ada
meeting sama anak-anak BEM! Ngisi perut dulu, biar otaknya jalan!!" ajak
melody setelah membereskan note nya,
"yuuuu, lets go!" seru mova
"semangat sekali! kayak yang bakal ikut meeting aja!!" ledek sonya
"ihh, ga apa-apa kali! ga ikut meeting juga, orang aku emang bukan
bagian BEM ko! Wee" balas mova, "yu ah, mel.. si panda kayaknya ga mau
join ke kantin! lagi diet sepertinya!!" kata mova dengan tawa renyah ke
arah melody, dan melirik ke arah sonya dengan ledekannya.
"eh! pake acara ngeledek lagi!! dasar,," ucap sonya.
tak lama, mereka bertiga sampai di kantin yang suasananya tidak terlalu
ramai. karena ini sudah cukup sore. jadi sebagian mahasiswa sudah pada
pulang.
"eh, ya panda. ada yang mau aku tanyain!" tiba-tiba
mova berbicara dengan nada cukup serius dan juga ekspresi yang tidak
main-main.
"tentang?" tanya sonya, setelah duduk.
"tentang cewe yang waktu itu ngobrol sama kamu!"
melody hanya menyimak pertanyaan mova. Dia melihat raut wajah mova yang sepertinya sangat ingin tahu.
"Sendy!" jawab sonya, dia menatap mova heran.
"hah! namanya ... namanya cewe itu sendy?!" mova setengah tak percaya
dengan yang dia dengar dari sonya. sonya mengangguk "ia, cewe itu
namanya sendy.. dia yang di sukai sama si rycko!" "rycko? temen
sefakultas kita?" melody akhirnya ikut dalam percakapan itu, sonya
mengangguk
"ia, dia!" ...
"eh ya mova, cewe itu.. yang waktu kita ke cafe kan! dia yang tabrakan sama waittres!?" tanya melody,
"jadi, kalian pernah liat sendy? Terus emangnya kenapa? ko tiba-tiba
kamu nanyain soal sendy?" sonya mengalihkan pandangan kembali pada mova.
"ahh, ia.. dia yang waktu di cafe mel! ... nggak! cuma penasaran
aja!" jawab mova, melody dan sonya hanya bisa melihat mova yang
sepertinya sedang memikirkan sesuatu.
'sendy! apa mungkin dia... '
"mova!" panggil sonya
'rycko! gue harus tanya sama anak itu!!'
"oi.. mova!!" ,,
mova sibuk menggumam dalam hati dengan sedotan juice dia mainkan di
mulutnya, sementara sonya yang manggil-manggil tidak di hiraukan. 'aku..
save no hp si rycko ga yah!?'
"MOVA!!!" teriak sonya di depan wajah mova,
kali ini teriakan sonya membuat sedotan yang sedang ada di mulut mova
terlepas karena kaget dan menyipratkan juice strawberynya ke wajah
sonya, mengenai mata dan pipi kanannya.
"a, aaah! heeehhhh.. GALLIAMOVA!!" suara sonya sedikit di tekan menahan kekesalannya pada mova,
"he!? ha..ha..ha! maaf, maaf! aduh.. sini, sini.. aku bersihin" kata
mova dengan tangannya mengambil tisu dan mencoba membersihkan bekas
cipratan juice di wajah sonya, "aduhh.. maaf ya panda sayang"
"ah!!! sini tissue nya!! biar aku bersihin sendiri!"
"yah, jangan ngambek dong! kan aku udah minta maaf!! ya panda ya..!" sonya hanya mendelik mova dengan bibir ditekuk,
melody yang tadi sempat bersimpati pada sonya malah jadi menertawakan
sonya, dengan menutup bibirnya agar suaranya tidak terdengar keras.
"apaan lagi nih satu! ketawa nya seneng banget!!" sonya melirik melody,
dia masih tertawa kecil.
"kamu tuh lucu, kalo lagi cemberut gitu! makin mirip panda tau ga!!" ujar melody, sonya hanya meliriknya tanpa berkata.
"Melody.."
tiba-tiba suara seseorang yang muncul dari arah belakang tempat mereka duduk membuat adegan menertawakan sonya terhenti.
melody melihat ke arah suara itu diikuti mova dan sonya. melody
mengerungkan wajahnya mencoba mengenali sipemanggil yang sudah berdiri
di hadapannya.
..bersambung..
0 comments:
Posting Komentar