Jumat, 07 Juni 2013

INTEGRITY OF LOVE

Salah satu band pengisi acara konser musik telah naik ke atas panggung. Mereka mulai menyetel alat musik mereka masing-masing. Setelah siap menyetel alat musik masing-masing, mereka bersiap untuk menampilkan aksi panggungnya.
“lagu ini gue buat, khusus buat cewek yang berada di belakang sana” ujar sang vokalis seraya menunjuk ke arah ku.
Hal itu sontak membuat seluruh mata para penonton tertuju padaku.
“norak banget sih!” gerutu ku dalam hati.
Kemudian band tersebut mulai menyanyikan lagu andalan mereka.

Kau bagai bidadari, mampu lumpuhkan hatiku…
Kau bagai sinar bulan purnama, terangi gelapnya hatiku…

Itulah salah satu penggalan lirik dari lagu yg sedang mereka bawakan. Setelah selesai, mereka langsung turun dari panggung dan berjalan menuju backstage. Melihat mereka yg sedang menuju backstage akupun mengikutinya. Setelah sampai di backstage, tampak para peresonil grup band tadi sedang berbincang-bincang.
“ehem, maaf ganggu. Aku boleh minjem heri nya sebentar gak?” tanyaku kepada mereka.
“boleh kok, del. Kalo perlu gak usah di kembalikan. Hahaha…” ucap salah seorang teman heri.
“hahaha… kampret lo” kata heri kepada temannya itu.
Heri adalah sang vokalis dari grup band tsb sekaligus pacarku.
“ada apa, delima?” Tanya heri kepadaku.
“aku mau ngomong sesuatu dengan kamu” ucapku.
“hm, baiklah” balas heri.
Lalu aku dan heri berjalan menjauhi teman-teman heri.
“oke, sekarang kamu mau ngomong apa?” Tanya heri.
“Kamu tuh norak banget sih! Ngapain kamu tunjuk-tunjuk ke arahku saat kamu di atas panggung tadi? Buat malu saja” bentakku
kepada heri.
“aku melakukan itu suapaya orang lain tahu, bahwa kamu adalah pacarku” balas heri.
“wah, rupanya aku masih di anggap pacar ya oleh mu? Kirain udah lupa”.
“ayolah sayang, aku gak mungkin lupa sama kamu” ucap heri meyakinkan.
“omong kosong! Buktinya kamu lebih mementingkan band kamu itu daripada aku. Kamu gak pernah ada waktu buat aku, tapi kamu
selalu mempunyai waktu untuk mengurus band kamu. Sadar dong! Aku ini pacarmu!” ucapku dengan nada tinggi.
Tak terasa air mataku telah menetes, membasahi kedua pipiku..
“kamu harusnya ngertiin posisi aku sekarang ini dong. Aku kan…….”
“ah, sudahlah. Aku gak mau lagi denger penjelasan mu itu!” potongku terhadap ucapan heri.
“oke, sekarang aku minta maaf denganmu. Aku janji akan meluangkan waktu untukmu.” Ujar heri sambil memegang kedua tanganku.
“baiklah, aku memaafkan kamu, asal kamu dapat memegang janjimu itu” balasku.
“makasih yah del.. yaudah, sekarang aku akan mengantarkan kamu pulang. Oke?” ajak heri.
“hmmm…” jawabku singkat.
Lalu heri pun mengantarkan ku pulang ke rumah.

Esoknya dikampus, aku bertemu dengan beby di perpustakaan. Beby adalah sahabatku, sekaligus teman se-jurusan denganku di kampus.
“hai beb!” sapaku kepada beby.
“hai delima..” balas beby.
“kamu ngapain disini?” tanyaku.
“menurut kamu?”.
“baca buku?”.
“tuh kamu udah tau, kok nanya lagi?” ledek beby.
“heheh… iya juga sih.” Ucapku.
“del, kantin yuk. Aku laper nih” ajak beby.
“ayoklah, aku juga laper” balasku.
Kemudian kamipun segera meninggalkan perpustakaan dan berjalan menuju kantin. Setibanya di kantin, aku dan beby memesan makanan dan minuman. Setelah pesanan kami datang, kami pun segera melahapnya. Ketika kami sedang asyik menyantap makanan kami, tiba-tiba jefry datang ke meja kami.
“hei ladies, makan kok gak ngajak-ngajak?” ujar jefry.
“penting gituh kalo kami ngajak lo?” kata beby.
“hahaha… nggak sih. Oh iya del, nanti kamu ada acara gak?” Tanya jefry.
“kalo nanti sih aku gak ada acara. Emangnya kenapa?” kataku balik bertanya.
“kamu mau gak temenin aku main futsal ?” pinta jefry.
“hmm.. okedeh, aku mau” balasku.
“oke, ntar pas pulang kuliah aku tunggu kamu di parkiran ya..”
“iya iya”.
“okedeh, aku cabut dulu ya. Daaaaahhh…” ujar jefry seraya pergi dari meja kami.
Jefry adalah mantanku. Kami putus sejak 2 bulan lalu. Penyebab berakhirnya hubunganku dengan jefry adalah, aku ketahuan
selingkuh dengan heri yg sekarang telah menjadi paacarku. Pada saat itu bukannya marah kepadaku, dia malah menyalahkan dirinya sendiri. Dia mengaku bersalah karena terlalu sibuk bermain futsal ketimbang memberi perhatian kepadaku. Sejak kejadian itu, dia tidak pernah lagi menemuiku dan berbicara denganku. Tapi, seminggu terakhir ini, kami mulai semakin dekat kembali. Dia selalu datang menghiburku ketika aku kecewa karena kesibukan heri sebagai seorang vokalis band, yang membuat dia tak ada waktu untuk menemaniku. Aku mulai merasa kalo ini adalah karma buat ku karena telah mengecewakan jefry, dulu. Setiap aku berada didekat jefry, aku selalu nyaman. Mungkin aku kembali menyukai jefry.
“wah, kenyang banget nih. Ke kelas yuk!” ajak beby.
“a…ayuk” balasku.
Lalu kami segera beranjak menuju kelas.

Sepulang kuliah, aku langsung bergegas menuju parkiran kampus untuk menemui jefry. Disana, aku melihat jefry tengah duduk di atas motornya sambil mendengankan musik dari ipod nya.
“jef, maaf ya udah nunggu lama. Tadi soalnya ada jam tambahan dari dosen” ucapku yg merasa bersalah karena membuat jefry
menunggu lama, sekitar 15 menit.
“ah, gak apa kok. Yuk kita capcus ke lapangan futsal” ujar jefry seraya menyalakan mesion motornya.
“iya” jawabku singkat.

Di lapangan futsal, aku hanya duduk sendiri di pinggir lapangan sambil melihat aksi memukau jefry ketika menggiring bola. Di satu sisi aku merasa jenuh karena duduk sendiri di pinggir lapangan, ntah kenapa di sisi lainnya aku sangat senang karena bisa menemani ia bermain futsal. Mungkin ini karena kurangnya perhatian yg kudapat dari pacarku sendiri, sehingga aku sangat senang ketika jefry mengajakku jalan berdua.
“hosh..hosh.. capek banget” kata jefry seraya duduk di sebelahku karena pertandingan sudah selesai.
“nih, handuknya” kataku sambil memberikan handuk mini kepada jefry.
“makasih ya del. Kamu baik deh” puji jefry.
“ah, kamu ini. biasa aja deh” jawabku tersipu malu.
“del, kita makan dulu yok di café. Habis main futsal, tiba-tiba perutku terasa lapar” ajak jefry.
“boleh tuh, ayuk” balasku.
Lalu kami pun segera menuju café terdekat.

“jadi, delima gak tahu kan kamu disini?” Tanya heri kepada beby.
“ya nggak lah. Aku bilang ke dia kalo aku mau nemenin mama ku kerumah saudara” jawab beby.
“oh.. bagus deh kalo gitu, sayang!” ucap heri.
“hehehe… iya sayang” balas beby.
“pokoknya delima nggak boleh tahu kalau kita sudah pacaran” kata heri.
“iye iye, tenang aja” ucap beby.
Saat masuk ke dalam café, betapa kagetnya aku ketika melihat heri dan beby berduaan. Denga penuh emosi, aku samperin mereka berdua.
“oh, jadi kamu bohong ya sama aku beb. Katanya mau nemenin mama kamu, tak tau nya malah bermesraan dengan heri. Aku kecewa
sama kamu beb. Kenapa kamu selingkuh dengan pacarku! Kamu menusukku dari belakang!” ucapku sambil menahan tangis.
“kamu tahu diri juga dong! Kamu kan udah punya pacar, kenapa masih aja jalan sama jefry? Hah! Dasar, cewek munafik!” bentak
beby kepadaku.
“beby! Lancang sekali kamu berkata seperti itu kepada sahabatmu sendiri” ujar jefry.
“lo gak usah ikut campur jef!” kata heri sambil menarik kerah baju jefry.
“yah, jadi mau lo apa sekarang!” balas jefry yg telah mengepalkan tinjunya ke hadapan heri.
“udah, cukup! Jangan bertengkar! Heri, mulai sekarang, kita putus! Dan buat lo beb, gue nggak bakal anggep lo sebagai sahabat gue lagi! Ayok jef, kita pergi dari sini” kataku sambil menarik tangan jefry dan segera meninggalkan café tsb.
Kemudian jefry mengantarku pulang kerumah.

Di jalan, aku terus meneteskan air mataku. Aku kecewa karena di khianati oleh pacar dan juga sahabat ku sendiri.
“sudahlah del, jangan di tangisi lagi cowok berengsek seperti heri. Dia nggak pantes kamu tangisi” ucap jefry sambil menenangkanku
“hik..hiks… tapi jef…..”
“delima, kan ada aku yg selalu hadir di sisi kamu. Aku janji akan menjaga kamu dan selalu menyayangimu” ucap jefry.
Ucapan jefry barusan membuat ku terharu. Tak kusangka selama ini dia tak menyimpan dendam kepadaku sedikitpun.
“makasih ya jef. Aku janji, aku akan berusaha untuk mencintai dan menyayangimu selalu, sepenuh hatiku” ucapku sambil menyandarkan tubuhku ke punggung jefry yg sedang mengendarai motor.

Ternyata kesalahan fatal yg aku buat adalah meninggalkan orang yg tulus menyayangiku demi seseorang yg terlalu mementingkan ego nya sendiri. Dulu kupikir heri adalah cowok terbaik untukku, tapi ternyata salah. Jefry lah yg menjadi cowok yg terbaik untukku. Dan ia lah yg telah mengajarkan ku arti dari “integrity of love”…


-TAMAT-

Heri Ertapaja

0 comments:

Posting Komentar