Kakiku melangkah santai, melewati jalanan yang sudah mulai
dipenuhi dedaunan yang sudah megering. Cuaca hari ini bisa dibilang
biasa, tapi kehadiran Beby telah membuat hari ini lebih dari biasa.
Sepanjang jalan, teringat semua yang pernah kita lakukan. pergi ke
taman bunga, jogging bareng, nonton, dll. tapi yang paling berkesan
saat aku memasangkan bunga ke telinganya. Telah beberapa bulan hubungan
ini kujalani, tak ada masalah secuilpun. kubuka gerbang rumahku,
sedikit berlari untuk sampai kedalam kamar. Kurebahkan tubuhku di atas
kasur. dengan tak sabar, ku ambil Handphone ku yang tergeletak di
samping foto Beby.
Lalu aku mengirim sms kepada dia,
"Konnichiwa...^^", tak lama dia membalas "Konnichiwa aku udah pulang
latihan nih", oh ya.. dia itu latihan dance di salah satu sanggar
ternama, hobby dia dance, dia ingin jadi dancer. "cape gak? Minum dulu
gih " aku membalasnya, "iya iya bawel, oh iya ada kabar baik nih! " dia
membalasnya dengan cepat "Apa? cerita dong ^^". lalu dia membalas "kan
gini ya, tadi pas aku lagi latihan, ada manajemen dari salah satu idol
group, terus aku ditanya 'kamu bisa nyanyi atau dance nggak?', aku
jawab 'Aku bisanya dance'. Ternyata diterima dan dipanggil ke Jakarta,”
jawabnya
Jujur aku senang, dapat melihat orang yang
selalu ada di sisiku begitu bahagianya. "Selamat ya beb! tasudah, kalau
begitu, sebagai perayaannya, aku traktir kamu makan Takoyaki. "
balasku "Asiik! aku tunggu ya!"
aku sudah berada di
depan rumahnya dengan sepeda motorku, lalu kulihat seorang perempuan
cantik membuka gerbang, itu ternyata orang yang ku sayang, Beby
Chaesara Anadila. "Ayo naik!" ajakku sambil mencubit pipinya. "aww!
sakit tau!" dia naik sambil memukul punggung ku. Lalu aku mengendarai
sepeda motorku ke restoran jepang terdekat.
Aku mencari
tempat duduk yang kosong untuk berdua, lalu kita menemukan tempat untuk
makan, tapi Outdoor, dan ternyata suasananya romantis, di samping ada
pemandangan kota Bandung. dan di depan, ada seorang perempuan cantik
sedang menunggu pesanan dengan senang. "Besok aku ke Jakarta, ikutan
audisi" dia membuka pembicaraan dengan senyuman manisnya. "aku gak di
ajak niiihhh???" "Kamu kan sekolaaahh. aku kan bisa izin besok."
"Yaudah deh" jawabku.
Tak terasa makanan dan minuman kita
habis, waktu sudah menunjukan jam 9 malam, Jam dinding dan rembulan
telah menjadi saksi pembicaraan kita selama 2 jam. "Pulang yuuuk...
ngantuk.." "Giliran makanan udah abis, minta pulang, dasar." "haha.
biarin dong, yuk pulang" dia mengajaku sambil menarik tanganku. Aku pun
segera membayar tagihannya. dan mengantarkan Beby pulang.
"teeeeeeeett...
teeeeettt" alarm ku berbunyi tepat jam 04.30 pagi. aku melihat
handphone, ada sms dari Beby. "Ohayou ^^, aku lagi siap siap nih. Gak
sabar pengen ikutan audisi JKT48." "aku baru aja bangun ya udah aku
mandi dulu ya, belum sholat belum ngapa ngapain." "Pantesan Bau! cepet
sana mandi, terus sholat, dan siap siap sekolah! "
jam
06.00, aku berangkat sekolah, di perjalanan, aku melihat handphone ku,
ada SMS. "Heeeyy!! aku lagi di mobil, di perjalanan. Cepet sekolah
sana!~ Hati hati yaaa~ ^^ aku matiin handphone ku sampe jam 2 ya, biar
gak ganggu. "
jam 14.00, ada sms dari Beby "moshi moshi~
heeyy, udah pulang sekolah? udah makan belom? kalo udah pulang, makan
gih, istirahat, dan sholat eh ada kabar baik dan kabar buruk nih... "
"cerita dong beby... kenapa/" "kabar baiknya, aku di terina... tapi
kabar buruknya.. ada satu aturan, yang namanya 'GOLDEN RULES' di salah
satu aturan itu, ada aturan dilarang berpacaran..." "jadi...?" "maafkan
aku.. aku memang ingin sekali terus bersamamu, di sisimu... tapi aku
lebih memilih JKT48.. aku ingin menggapai impianku.. tapi bukan maksud
aku meninggalkanmu begitu saja.. aku akan tetap menghubungimu, tetap
perhatian padamu... tapi tak terlalu dekat seperti sebelumnya.."
"baiklah... aku akan senang jika kamu senang.." balasku. sebenarnya aku
sangat kecewa dengan pilihan dia, ada suatu rasa sesak di dadaku yang
menyeruak dengan cepat ke kepalaku, sepertinya aku akan menangis, tapi
kucoba untuk menahannya. Tapi perkataan beby yang akan selalu
menghubungiku itu membuatku agak baik. "makasih udah mengerti... aku
mau ngelanjutin acara ya.. ja ne~" "iya Beby, semoga sukses.. Daisuki
desu.."
beberapa hari ku lalui dengan suasana yang
berbeda, Beby yang dingin, sibuk, dll. aku sering menhirimi dia SMS,
tapi dia jarang membalasnya.. jarak kita menjauh perlahan.. suatu hari
aku mengirimi dia SMS "Konnichiwa! lagi apa beby? udah makan?" "eh maaf
aku lagi sibuuk! nanti aja sms lagi ya..!". baru kali ini dia membalas
seperti itu.. biasanya jika dia sibuk, dia tetap menemaniku.
beberapa
bulan telah kulewati. hari ini, tepat dimana hari pertama kalinya aku
menyatakan rasaku padanya. aku mengirimi dia SMS "Beby... inget
sekarang hari apa?" dia tak membalas... lalu beberapa lama kemudian
"Maaf ini siapaa??". mendadak, rasa sesak di dadaku menyeruak ke
kepalaku, aku menghempaskan badanku. melihat foto diriku dengan beby di
taman bunga. "beby kamu tak ingat siapa aku? orang yang pertama kali
menyelipkan bunga di telinga mu? Orang yang memberikanmu boneka
Doraemon dan Tazmania? Orang yang selalu mengantarmu ke sanggar
tarimu?" dia tak membalas. aku melihat jam dinding. oh iya, ini jam
latihannya...
suatu hari saat aku pergi ke pantai dengan
keluarga ku. aku berjalan sendiri menyusuri pantai. Matahari di
kejauhan tampak tengah bersiap-siap pamit pulang. sisa-sisa sinarnya
terlihat memerah dan bergoyang-goyang halus mengikuti arah gerak tubuh
bulatnya menuruni langit. wajah beby di handphone ku tetap menyimpan
sejuta kenangan aku dengamnya. "Beby, maafkan aku, aku bukan membenci
dirimu, tapi aku membenci "Golden Rules" yang telah memisahkan kita, aku
sangat merindukan mu. tak ada lagi seseorang yang menyemangatiku..
hidupku kini sangat berbeda, lebih buruk dari yang dulu.. -Your First
Love"
Langit Biru yang mulau berubah warna, kawanan burung
yang terbang satu arah berteriak parau, laut yang bergoyang santai
menelan sang raja siang, dan aku yang sedang menikmati kenanganku,
rinduku, kepedihanku, dan aku bertanya kepada kesunyian ini, 'mengapa
orang yang kucintai pergi bersama kebahagiaan, kesenangan yang kupunya
begitu saja?'. Disini, di pantai ini, tempat di mana aku pernah menanam
sebuah cinta di jiwaku kepada seorang perempuan, di mana pertama kali
aku menyatakan cinta padanya.
aku berjalan di ayas
tumpukan batu yang berada menjorok ke laut, ku mengabil batu kecil, dan
melemparkan kencang-kencang ke laut, aku lemparkan bersama semua
kepedihan ini. selama ini, keceriaanku hilang, tak pernah lagi aku
menerima ucapan selamat pagi yang menyemangati hariku, tak ada lagi
perempuan bawel yang memaksaku makan.
ku hempaskan tubuhku
di pasir, wajahku menantang langit, pandanganku beredar, seperti tak
ingin diam, mencati sesuatu yang telah hilang, ku lepaskan segala rasa
pedih yang menyerangku, terlalu banyak yang harus kulukis ulang di
mataku tentang hubungan kita, ku pejamkan mata, aku terlilit di
keruwetan rasa rindu yang berkecamuk.. sesaat kemudian aku menerima SMS
"hey? maafkan aku telah meninggalkan mu begitu saja, melupakanmu,
mengganti kehadiranmu dengan duniaku sendiri, aku berjanji, dari
sekarang, aku akan tetap di sampingmu, meski tak sedekat dulu, aku
sempat menangis melihat SMS darimu, maukah kamu memaafkan aku?". aku
langsung bangun, duduk, melihat kelaut yang seolah tanpa batas, dengan
otomatis pikiranku menyerap kembali segala kenangan indah yang pernah
kurasakan bersama dia, kurasakan seperti ada harapan yang datang, . aku
rela, meskipun tak seperti dulu. "apapun untuk mu Beby.. aku memaafkan
mu.. tapi akankah kamu menepati janjimu?" aku membalasnya. diapun
dengan cepat membalas smsku, secwpat saat dulu dia masih di sisiku
"apapun untukmu.. :') Daisuki desu.." dengan sendirinya, senyuman yang
telah lama hilang kembali mengembang di bibirku, rasanya di mataku
berat, aku kedipkan, keluarlah air mata, 1..2..3..4.. tetes, lalu aku
berlari seakan menantang ombak untuk ku injaki, aku berlari dengan
semua perasaanku yang kembali. Meskipun tak aa Beby yang dekat seperti
dulu, tapi aku bahagia, aku telah berjanji padanya, akan menunggu
sampai dia Graduate, dan membuat hubungan kita lebih baik dari
sebelumnya, lebih baik dari yang dulu.
Aku merasa tak
puas hanya dengan mengukir siluet-siluet keindahan wajahnya di
pikiranku. maka aku bergegas meminta pulang kepada orangtuaku. saat aku
sampai, aku pergi ke toko terdekat, membeli boneka, dan Takoyaki. aku
bergegas kerumahnya, di depan gerbangnya aku menunggu, dan melihat
seorang perempuan cantik membuka pintu... Beby.. seolah-olah seperti
Deja Vu saat melihatnya membuka gerbang. lalu aku memberikan Boneka dan
Takoyaki yang telah ku beli. sebelum dia mengambilnya, dia mencubit
pipiku dan mengatakan "terimakasih, aku merindukan saat saat seperti
ini.."
sekarang semuanya berjalan seperti biasa, walau tak sepenuhnya. tapi aku berjanji, akan menunggunya... THE END
Erry Dw A R
0 comments:
Posting Komentar