Teater Berdarah Final Part
***
Dan tiba-tiba
terdengar suara jeritan.*ahhhh tolonggg*
Ariyo : ehh
suara siapa itu?
Ayana : itu kan suara nabilah
Melody : hahh, ayo
kita lihat kenapa dia..
Mereka pun bergegas
lari ke toilet dan ternyata nabilah sudah tergeletak dengan tangan yg
berlumuran darah.
Melody : nabilah, kamu
kenapa? ( sambil mengangkat kepalanya )
Rezha : sepertinya dia terluka dan pingsan, ayo
kita bawa keluar ( sambil mengangkat nabilah ).
Ariyo : sepertinya dia terkena pecahan kaya yang
terjatuh dari atas pintu toilet. Dan sepertinya ada sengaja menaruh kaca di
atas pintu ini.
Ayana :
haduhhh, siapa sih tega berbuat seperti ini?
Ariyo : aku
juga tidak tahu, ( sambil mencari barang bukti ).
Ade :
ehh, rezha bukannya kamu tadi yang terakhir masuk toilet. Pasti kamu yang
melakukan ini. ( menunjuk rezha ).
Rezha :
hehh, jangan asal bicara kamu, aku ini kan
fans mereka mana mungkin aku ingin menyakiti mereka.
Melody : sudah tidak usah bertengkar mungkin ini
hanya kebetulan saja, mari kita rawat nabilah terlebih dahulu baru nanti kita
tanyakan sebenarnya apa yang terjadi.
Lalu mereka semua
membawa nabilah ke ruang istirahat untuk merawatnya, kecuali ariyo dia tidak
ikut ke ruang istirahat karna dia ingin menyelidiki sebenarnya apa yg terjadi.
****
Setelah beberapa menit
berlalu ariyo menemukan hal yg janggal pada pintu tersebut ternyata pintu itu
tidak bisa di tutup dengan rapat. Dan ariyo juga menemukan bahwa ada goresan
dan pecahan kaca di atas pintu itu. Lalu ariyo menyimpulkan ternyata kaca itu
memang sengaja di taruh di atas pintu oleh tersangsa jadi siapa saja yg membuka
pintu tersebut akan tertimpah kaca. Setelah ariyo bisa menggambarkan kejadian
tersebut dia pun bergegas lari menuju ruang istirahat di mana nabilah di rawat
untuk menanyakan apa benar kejadian itu terjadi seperti apa yg dia pikirkan.
Ariyo :
haeh hehh, apa nabilah sudah sadar? ( kelelahan karna berlari )
Melody : iya dia baru
saja sadar, tapi kenapa napas mu terputus-putus seperti itu.
Tanpa menghiraukan
pertanyaan melody ariyo pun langsung menanyakan apa yang sebenarnya terjadi
kepada nabilah.
Ariyo :
nab, sebenarnya apa yg terjadi tadi?
Nabilah : aku tidak
tahu, saat aku berlari masuk dan membuka pintu toilet tiba-tiba ada kaca yg
jatuh dari atas pintu itu, dan aku pun menghindar tapi kaca itu masih mengenai
tangan ku. Hanya itu saja yang aku tahu.
Ariyo :
lalu apakah saat kamu masuk ke toilet pintu itu sudah terbuka?
Nabilah : iya pintu
itu terbuka tapi hanya sedikit makanya aku buka lagi pintu itu agar lebih
lebar, memangnya kenapa?
Ariyo :
tidak apa-apa. ( ternyata betul seperti apa yg aku pikirkan ) *berbicara dalam
hati*
Ariyo :
ehhh, by the way rezha dan ade pergi kemana?
Ayana : kalo
rezha tadi katanya mau mencari peralatan P3K yg ada di dekat toilet.
Trus kalo ade tadi sih
dia bilangnya mau nyari pintu keluar siapa tahu aja ada yg gak dikunci.
Tanpa banyak bicara
ariyo langsung berlari dan mencari mereka, karna ariyo curiga kalo tersangkanya
adalah salah satu dari mereka.
Ariyo :
hahhh, siapa dulu yang harus aku cari, hmmm rezha saja dia yang terakhir masuk
ke toilet tadi.
Lalu ariyo bergegas
mencari rezha, tapi di tengah perjalanan dia mendengar ada suara orang yg sedang
berbincang dengan walkie talkie / semacamnya.
??? : zzzz, boss aku telah berhasil
menjalankan rencana kita
??? : zzzz, bagus tapi jangan sampai identitas mu katahuan.
??? : zzzz, bagus tapi jangan sampai identitas mu katahuan.
??? : zzzz, baik boss.
Karna ariyo penasaran
dia langsung mencari di mana suara itu berasal, tapi tersadar bahwa ariyo
datang orang misterius itu pun membuang walkie talkie yg tadi di gunakannya
untuk berkomukasi dan begegas lari. Ariyo mengejar orang itu tapi tidak
terjangkau karna dia cepat sekali.
Ariyo : hahhh, cepat sekali dia berlari. Tapi
sebenarnya dia itu siapa ya? ( sambil mengambil walkie talkie tersebut )
Ariyo : wahh, ternyata dia pintar juga, dia
menggunakan tisu toilet pada saat memegang benda ini agar tidak meninggalkan
sidik jari.
Setelah mengambil
walkie talkie tersebut ariyo kembali mencari rezha, dan akhirnya mereka
bertemu. Dan tanpak wajah rezha berkeringat seperti habis berlari.
Ariyo : heyy rezha, apa yg sedang kamu lakukan di
sini?
Rezha : aku sedang mengambil peralatan P3K untuk
nabilah,
Ariyo : baiklah ada yang ingin aku bicarakan pada
kalian semua di ruang istirahat.
Rezha : okee, aku segera kesana.
Ariyo : ( wah aku curiga dengan dia, apa dia yg
tadi berbicara dengan walkie talkie ini. Tapi aku tidak boleh asal menyimpulkan
aku harus mencari barang bukti lagi ) *berbicara dalam hati*
Dan ariyo kembali
pergi untuk mencari ade. Setelah beberapa menit akhirnya mereka bertemu.
Ariyo : heyy ade, sedang apa kamu?
Ade : aku sedang mencoba mencari jalan keluar
dari tempat ini. ( sambil mendorong-dorong pintu keluar )
Ariyo : ayo ke ruang isrirahat ada yg ingin aku
bicarakan pada kalian
Ade : bailah.
Tapi saat ade sedang mendorong pintu tiba-tiba
ada selembar tisu toilet yg terjatuh dari dalam tasnya, tanpa di sadari ade
ariyo mengambil tisu tersebut dan mengajak ade untuk menuju ruang istirahat di
mana semua orang berkumpul.
Ariyo : hahh, kenapa ada tisu toilet dari dalam
tasnya. Tapi mungkin saja dia abis dari toilet.
Tiba-tiba ariyo sadar
dan tersenyum lalu berkata dalam hati : “akhirnya aku bisa menemukan pelaku
dari semua ini”.
****
Akhirnya mereka
berenam pun berkumpul di ruang istirahat dan dengan cepat ariyo menutup pintu
dan berdi di depannya agar tidak ada yg bisa keluar dari sana.
Melody : kenapa kamu
menutup pintunya ariyo?
Ariyo : agar tidak ada yg bisa keluar dari ruangan
ini termasuk si pelaku kejahatan. ( sambil tersenyum )
Melody : sebenarnya
apa yg kamu maksud?
Ayana : iya, apa sih maksud kamu?
Nabilah : tau nih aneh
– aneh aja.
Rezha : iya,
sebenarnya kamu ini siapa? ( keringat dingin )
Ade : dasar
orang aneh..
Ariyo :
baiklah, sekarang akan aku mulai, pertama aku akan bertanya kepada mu rezha.
Apakah sewaktu kamu ke toilet pintunya sudah terbuka?
Rezha : iya,
pintu itu sudah terbuka tapi hanya sedikit
Ariyo : dan
apakah saat kamu masuk kamu membukanya lebih lebar?
Rezha :
tidak, munkin karna badan ku kecil dan aku sudah bisa melewati pintu itu
makanya tidak aku buka lagi..
Ariyo : dan
apakah saat kau berada di dalam kau menutupnya?
Rezha :
tidak, karna pintu itu cukup seret dan tidak bisa di tutup
Ariyo :
ternyata benar..
Melody : benar apanya?
Ade :
iya, sebenarnya kamu ini siapa?
Ariyo : aku
ini adalah seorang ditektive ( sambil mengeluarkan lencana dan kartu namanya ).
Ayana : hahh
ditektive, terus apa kamu tau siapa yg telah melakukan ini ke pada nabilah?
Ariyo : iya
aku tahu, ternyata pelakunya adalah dia ( menunjuk ade )
Ade :
hahh kenapa aku?? Mana buktinya?? Bukannya yg dari tadi gugup dan yg terakhir
masuk ke toilet adalah rezha. ( menyangkal sambil menunjuk rezha )
Ariyo : apa
kamu tidak mau mengaku ini buktinya ( sambil mengeluarkan walkie talkie dan
tisu toilet )
Ade :
barang bukti macam apa itu?
Ariyo :
baik akan ku jelaskan, pertama memang tidak ada dari kami yg mengetahui saat
kamu pergi ke toilet tapi itu adalah buktinya ( sambil menunjuk tisu toilet yg
tertempel di sepatu ade )
Ade :
tapi ini kan
hanya tisu bisa saja ini kebetulan.
Ariyo : itu
bukan kebetulan melainkan itu memang cara kamu untuk menghapus sidik jari mu,
seperti yg kamu lakukan pada walkie talkie ini dan mungkin secara tidak sengaja
kamu menginjaknya dan tidak menyadarinya.
Ade :
hahhh, kamu tidak usah bercanda seperti itu.
Ariyo :
jika kalian tidak percaya geledah tasnya.
Rezha : sini
tas kamu ( sambil merebut tas ade )
Ade :
*merasa dirinya terpojok dia pun perlahan mendekat ke arah melody*
Rezha :
hehh, benar di tasnya ada tisu toilet.
Nabilah : wah aku gk
nyangka kalo fans kita ada yg jahat juga
Ayana : iya,
kamu jahat banget.
Ariyo :
sebenarmya dia bukan fans kalian tapi dia adalah haters dia mencoba untuk
menyelakai kalian ( menunjuk ke arah ade )
Karena ade sudah
ketahuan tiba-tiba dia pun menarik melody dan mengalungkan pisau ke lehernya.
Ade : hahahaha, ternyata kamu hebat juga
ariyo. Tapi jangan harap kamu akan bisa menyelamatkan dia ( sambil sedikit
menggoreskan pisaunya ke leher melody )
Melody : aawww,
lepaskan aku ( meronta )
Ayana :
ehhh, lepasin kak melody penjahat
Nabilah : dasar
penjahat, lepasin kak melody
Ariyo :
kamu pikir aku bodoh aku sudah menyiapkan sesuatu untuk mengatasi hal seperti
ini.
Tiba-tiba ariyo
menembakan jarum kecil yg keluar dari dasi kupu-kupunya yg tepat mengenai leher
ade, dan seketika ade terjatuh lalu melody pun memukul wajah ade dan langsung
berlari menuju ke arah ayana dan nabilah.
Ariyo :
rezha cepat ikat dia dengan tali ini ( melemparkan tali ke arah rezha )
Rezha :
okeee.
Ariyo :
melody apa kamu tidak apa-apa? ( menghampiri melody )
Melody : iya.
Ayana : sini
biar aku obati luka kakak.
Rezha : heyy
ariyo, apakah dia ini sudah mati ( sambil mengikat ade )
Ariyo :
tidak dia hanya pingsan karna aku telah menaruh obat bius pada jarum yg tadi
aku gunakan.
Ketika ariyo dan rezha
sedang sibuk mengurusi ade, tiba-tiba lampu menyala dan terdengar suara
dobrakan pintu *dubbrakkk*. Dan ternyata itu adalah polisi.
Polisi :
heyyy, apa ada orang di sini?
Nabilah : iya kami ada
di sini ( sambil teriak )
Polisi langsung
bergegas membawa mereka berenam keluar dari tempat tersebut, dan polisi itu
menanyakan apa yg terjadi.
Polisi :
sebenarnya apa yg telah terjadi?
Nabilah : ini, kami di
teror oleh penjahat dan itu adalah penjahatnya ( menunjuk ade )
Polisi :
baiklah kami akan membawanya ke kantor untuk di proses.
Ternyata setelah
sampai di luar para fans & member lain sudah berkumpul karna mencemaskan
keadaan nabilah, ayana, dan melody. Lalu ayana, dan nabilah pun berlari dan
memeluk semua member.
Ariyo :
melody kamu tidak ikut mereka berkumpul
Melody : iya sebentar,
soalnya aku mau mengucapkan terima kasih dulu kepada mu, karna sudah menyelamatkan
nyawaku tadi
Ariyo :
ahh. Tidak usah itu kan
sudah tugasku.
Tapi dengan tiba-tiba
melody mendekat ke arah ariyo dan langsung menciumnya kemudian melody langsung
berlari ke arah member lain sambil tersenyum.
Ariyo : ……,
ternyata aku tidak sepenuhnya sial hari ini. ( sambil berjalan pergi dan
memegang bibirnya )
The End
#cerita ini hanya karangan dan fiktif belaka, apabila da kesamaan karakter, tempat dan watak saya mohon maaf.
BY: Ariyo Pratomo
ih seperti detektif conan saja pake jarum bius...
BalasHapusaaaaaaa bagian akhirnya...ga' seruuuu.... masa Melody dibuat centil sih